Selasa, Oktober 30

Untuk Allah Semata


Oleh: Mawlana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al Haqqani
Ditranslasi dari Servanthood & What It Is

Kita sudah diminta untuk merenungkan apa yang sedang kita lakukan setiap saat. Tanggung jawab ini memberikan kehormatan kepada kita. Kalian harus tahu apa yang kalian lakukan dan untuk siapa atau untuk apa kalian bergerak, berlari atau bertanya tentang sesuatu. Renungkanlah. Apa tujuan atau target kalian? Apa yang kalian lakukan untuk ego kalian dan untuk dunia ini adalah palsu dan akan lenyap. Semua ini hanya sementara dan karenanya tidak bernilai. Tetapi apa yang kalian lakukan untuk Allah swt itu tidak akan berakhir.

Bila aku duduk, maka istirahatku pun untuk Allah swt. Aku bergerak atau tidak, semuanya untuk Allah swt. Dan aku berserah diri pada Tuhanku. Aku akan bersegera mengerjakan perintah-Nya.

Tanggung jawab itu dimulai sejak kalian terjaga. Hendaknya kalian melihat untuk apa dan siapa kalian kerjakan dan apa manfaatnya. Bila tidak bermanfaat untuk diri kalian sendiri atau untuk orang lain, tinggalkan niat itu, karena saat itu akan mengundang kutukan atas diri kalian.

Segalanya hanya untuk Allah swt. Dan semua yang kalian lakukan adalah untuk Allah swt(hal dan aturan yang penting). Semua yang menjadi milik Allah swt pastilah untuk Allah swt. Itulah Iman sejati dan kalian telah ditawarkan untuk memegang teguh peraturan itu. Karena kalian tahu bahwa semuanya untuk Allah swt, maka kalian harus melakukan segalanya untuk Allah swt semata. Bila hidup, hiduplah untuk Allah swt, matilah untuk Allah swt, dan makanlah untuk Allah. Bila minum, minumlah untuk Allah; bila membangun, lakukanlah untuk Allah.

Kalau bicara, bicaralah untuk Allah. Sehingga semuanya akan menjadi ibadah. Bila setiap tindakan dan setiap saat diperuntukkan untuk Allah, maka Allah akan mengusung dan mendukung hamba tersebut. Karena dia hidup untuk Allah dan melakukan semuanya untuk Allah, maka Allah pastilah mendukungnya.

Manusia jatuh ibarat daun berguguran dari pohonnya. Tidak lagi bermanfaat bagi pohon induknya. Hanya bagi diri mereka sendiri. Tidak pernah mengindahkan Tuhannya atau melakukan sesuatu untuk Penciptanya. Terkecoh oleh dunia. Hidup hanya mengejar materi. Tidak pernah memikirkan kehidupan spiritual. Kita harus mengelola kehidupan spiritual selama 24 jam sehari, tetapi kita tidak memikirkannya walaupun hanya 24 detik.

Segalanya untuk Allah dan kalian juga untuk Allah, jadi lakukan semuanya untuk Allah. Allah melihat niat kalian dan bila ditujukan untuk-Nya, kalian tidak akan ditinggalkan oleh-Nya dalam genggaman Setan.Tidak! Allah akan menjaga dan mendukung kalian. Allah melihat ke dalam hati kalian dan bila Dia melihat kalian mengabdi pada ego kalian atau hasrat fisik kalian, Dia akan menghentikan dukungan-Nya. Dia akan melihat apakah kalian tetap mengikuti jalan dan perintah-Nya; bila tidak, Dia akan meninggalkan kalian sebentar, siapa tahu kalian akan kembali pada jalan yang benar.

Bila beramal untuk Allah, maka semua yang kalian kerjakan akan diberkahi, dihormati dan diterima oleh-Nya. Bila pekerjaan kalian bukan untuk-Nya, maka sia-sialah pekerjaan itu dan kalian menghancurkan diri sendiri. Kesukaran yang tidak terhitung akan mengelilingi kalian. Perhatikan selalu pekerjaan kalian, apakah benar-benar untuk Tuhan kalian? Perhatikan berapa jam tersedia untuk-Nya, berapa lama kalian berhubungan dengan Hadirat Ilahi dan berapa jam kalian bersama ego kalian.

Bila kalian makan, minum, bekerja, shalat, pokoknya setiap waktu hendaklah kalian bersama Allah. Ini akan membuat kalian kuat dan bahagia dan hidup akan terasa manis. Allah menganugerahkan hidup yang indah dan nyaman bagi orang beriman, bukannya hidup yang sulit dan hambar. Yang demikian itu adalah untuk mereka yang tidak beriman atau mereka yang berbuat ingkar.

Hiduplah dan menyediakan diri untuk Allah. Matilah untuk Allah. Hanya itu. Biarkan mereka merenggut seluruh dunia. Mereka hanya ingin hal-hal duniawi, makan dan minum saja. Jangan! Kenikmatan itu datangnya dari Allah dan hati kita menantikan berkah-Nya yang tak terhingga.

Dengan bekerja untuk Allah dan taat kepada-Nya, Dia akan menyelubungi kalian dengan Cahaya Ilahiah. Setelahnya, kalian harus melindungi dan mempertahan kannya. Kalian harus mengorbankan hasrat fisik kalian agar kekuatan spiritual dengan cepat dan mudah mencapai jiwa kalian.

Janganlah kehilangan kepercayaan pada Pencipta kalian yang berfirman, “Akulah penjamin makan dan minum kalian. Dan bila kalian menyediakan diri kalian untuk-Ku, Aku akan memudahkan segalanya untuk kalian. Bila kalian percaya pada-Ku, Aku tidak akan membuat kalian lelah.” Hal ini akan memberikan rasa puas dalam diri kalian. Tak usah memikirkan apapun. Cukup penghambaan saja. Tuhan berfirman, Percayalah pada-Ku, Aku akan memudahkan segalanya.” (Prinsip terpenting dalam Islam).

Siapa pun yang hidup untuk Allah mengetahui bahwa Allah saja lebih dari cukup. Kita percaya dan mempercayai Allah dan mencoba untuk menyediakan diri untuk penghambaan Ilahinya. Berpeganglah pada jalan ini, jalan yang paling aman. Carilah kehormatan dari Allah dan bukan dari yang lain.

Sebuah gedung yang didirikan bukan untuk kehormatan Allah dan untuk kehormatan Rasulullah saw akan runtuh. Bila dibangun untuk Allah, kalian akan bahagia dan tidak terbebani. Setiap hari berbuatlah sesuatu untuk Allah. Ketahuilah hak-hak-Nya, bekerja lah untuk-Nya dan bukan untuk yang lain.

Kalian dapat melakukan apa saja, tetapi cobalah melakukannya hanya karena Allah semata. Lakukan sesuatu yang akan membuat Allah ridha pada kalian. Bila tidak, kalian akan tenggelam dalam samudera yang demikian dalam sehingga tak seorang pun dapat menyelamatkan kalian.

Cara hidup kalian akan menjadi cara mati kalian dan akan menjadi cara kalian dibangkitkan kembali. Hiduplah untuk Allah. Mereka yang mematuhi perkataan Nabi saw berarti mematuhi perintah Allah swt. Hiduplah untuk-Nya dan tidak ada sesuatu pun yang harus ditakuti.

Ada orang yang mengatakan bahwa kita harus belajar atau melakukan sesuatu. Tidak! Seluruh hidup kita adalah untuk Islam dan Islam adalah untuk Allah. Jika kalian melangkah, jadikanlah langkah itu untuk Allah. Begitulah cara kalian menjalani Islam. Kalian harus memperhatikan ke mana kalian melangkah dan apa yang kalian cari. Apakah kalian mencari Allah atau ego kalian? Bila kalian rentangkan tangan dan menangkap sesuatu, kalian harus perhatikan untuk siapa kalian membawa atau menyentuhnya. Perhatikan apa yang kalian dengar.

Untuk Allah atau ego kalian? Bila berbicara, perhatikan untuk apa kalian bicara, untuk Allah atau untuk ego kalian? Dan bila kalian duduk dan berpikir, untuk siapa? Kalian tidur, untuk apa? Kalian makan untuk kekuatan kalian atau atas perintah Tuhan kalian? Setiap saat di setiap harinya, setiap tarikan nafas adalah untuk Tuhan kalian.

Barangsiapa yang telah mencapai maqam sebagai deputi sejati (sekarang kita semua hanya kandidat) harus mengawasi setiap tarikan nafasnya. Setiap tarikan nafas hanya untuk Allah, “Huu, Huu, Huu, Huu… (dalam hati).” Barangsiapa yang dapat mengendalikan nafasnya setiap saat, itulah utusan deputi Allah yang sejati. Kita harus bisa membawa diri kita ke jalur tersebut.

Janganlah sendirian. Pada setiap tarikan nafas, jangan lupa kalian berada bersama siapa. Cukuplah yang demikian itu. Hal itu merupakan latihan bagi kalian. Bila kalian tidak lupa, maka setiap saat adalah peribadatan kepada Allah atau suatu pengabdian untuk Hadirat-Nya. Setiap saat, setiap tarikan nafas kalian mengabdi, meraih Hadirat-Nya yang suci dan nama kalian akan tercatat sebagai hamba Ilahi. Cobalah, coba ikuti. Jangan menyia-nyiakan hidup kalian!

Wa min Allah at Taufiq

Tiada ulasan:

Catat Ulasan