Sabtu, Mei 21

50 Tanda-tanda Orang Munafik Mengikut Al-Quran Dan As-Sunnah

50 Tanda-tanda Orang Munafik Mengikut Al-Quran Dan As-Sunnah
1. Malas Beribadah Kepada Allah SWT
Malas mengerjakan solat, segan untuk menempatkan diri di saf pertama, enggan mencari ilmu pengetehaun dan berat melangkah untuk ke majlis kebajikan.

2. Lupa Kepada Allah

3. Melalaikan Solat Fardhu
Sengaja melengahkan atau lambat menunaikan solat sehingga berada di akhir atau habis waktunya.

4. Mempercepatkan Pergerakan Solat
Orang yang mempercepatkan solatnya tanpa rasa khusyuk dan lupakan Allah, maka solatnya tidak diterima Allah. Itulah solat orang yantg munafik.

5. Gemar Meninggalkan Solat Berjemaah
Sihat dari segi fizikal dan jasmani, mempunyai waktu lapang dan tidak uzur syarie, tetapi tidak mahu mendatangai masjid ketika mendengar seruan azan.

6. Meninggalkan Solat Jumaat

7.Melakukan Dosa Dan Kemungkaran Secara Sembunyi Berpura-pura melakukan kebaikan di tengah2 orang ramaai dan gemar melakukan kemungkaran di belakang orang adalah dibenci Allah SWT.

8. Menyuruh Yang Mungkar Dan Melarang Yang Ma’ruff.

9. Menyembunyikan Ilmu Pengetahuan
Orang-orang yang memiliki ilmu dan apabila ditanya orang lain sedang dia mengetahui persoalan yang ditanyakan itu tetapi tidak menjelaskannya. Ini merupakan perbuatan yang menghalang kemajuan ummat Islam dan dapat menutup kebenaran.

10. Mengamalkan Riyak

11. Hasad Dengki

12. Dusta

13. Mungkir janji.

14. Bakhil

15. Fitnah Menyampaikan keburukan orang lain di kalangan orang ramaai supaya mereka membenci atau memusuhinya. Ia juga tergolong dalam sifat-sifar munafik dan dosa-dosa besar.

16. Mencaci maki
Menyakiti orang lain dan mencemarkan maruah seseorang itu.

17. Mengumpat

18. Mengungkit Pemberian Kepada Orang Yang Menyakiti Hatinya
Mengungkit kembali pemberian kepada orang lain dengan harapan dikenang jasa dan sumbangannya serta ingin menyakiti hati orang lain. Perbuatan ini dicela didalam Islam.

19. Mengingkari Takdir
Sesungguhnya orang yang menolak, membenci atau mengingakari takdir Allah, tergolong dalam golongan kufur dan rosak iman dan mendapat azab serta kemurkaan Allah

20. Mempersendakan Kesucian Agama Perbuatan mempersenda kesucian dan agama Islam adalah suatu yang amat dibenci dan dilarang dalam Islam kerana ianya seolah-olah menentang sesuatu yang diturunkan Allah.
21. Enggan Berjihad

22. Menghina Sahabat Rasulullah SAW
Perbuatan ini dianggap melanggar larangan baginda, berdosa besar dan termasuk dalam golongan orang munafik

23. Menyembunyikan Persaksian Pada Jalan Yang Benar

24. Menangguhkan Pembayaran Hutang

25. Menipu Dalam Jual Beli
Perbuatan menipu ini adalah melibatkan amalan timbang atau sukat sesuatu barang tanpa kadar yang mencukupi atau menjual barangan yang rosak dimana, menimbulkan rasa kecewa dan tidak puas hati pembeli pada akhirnya.

26. Ghasab Ghasab ialah mengambil atau menguasai harta ( tanah ) orang laain dengan jalan aniaya, iaitu jalan yang tidak diredhai Islam. Perbuatan ini walaupun dengan mengambil Cuma sejengkal, adalah termasuk perbuatan dosa besar dan munafik.

27. Bergaul Dengan Orang Yang Memperolok Al Quran

28. Memakan Harta Anak Yatim

29. Membuka Rahsia Orang Lain

30. Merasa Aman Dari Murka Allah Apabila Berbuat Dosa
Apabila seseorang melakukan dosa dan merasa selamat dari murka dan seksaan Allah, maka anggapan ini adalah berdosa besar dan amalan orang-orang munafik.

31. Memanggil Orang Dengan Gelaran Buruk Yang Tidak Disukai

32. Menghalangi Orang Dari Mengamalkan Ajaran Islam

33. Suka Kepada Kesesatan Dan Menyesatkan Orang Lain

34. Bermuka Dua
Sikap ini ialah apabila diajak untuk mengikut jalan Allah, sengaja melambat-lambatkan dan tidak mahu. Tetapi, apabila diajak ke jalan yang dimurkai Allah, dengan senang dan cepat mereka menurutnya.

35. Menyanjung Dan Memuji Orang Tanpa Diketahui Keadaan Sebenar

36. Sombong Antara Sesama Manusia

37. Suka Berbantah Dan Bertengkar Sesama Muslim

38. Melampaui Batas Yang Digariskan Oleh Allah
Perbuatan yang menurut kehendak nafsu sehingga boleh tersesat dan menyesatkan pada jalan yang benar sebagaimana Yahudi dan Nasrani.

39. Berputus Asa Dalam Menghadapi Cabaran Hidup

40. membazir Dalam Memanfaatkan Nikmat Allah

41. Keluh Kesah Apabila Ditimpa Musibah

42. Mengkhianat Sesuatu Amanah

43. Memutuskan Silaturraheem

44. Memecahbelahkan Perpaduan Kaum Muslimin.

45. Menghalalkan Yang Haram

46. Membuat Keosakan Di Muka Bumi

47. Menuduh Orang Beriman
Orang Munafik mempunyai pendirian yang lemah dan amat sedikit memiliki ilmu pengetahuan tentang perjara yang bermanfaat dan memudharatkan. Justeru, mereka menuduh orang beriman atau kurangf ilmu pengetahaun dalam urusan kehidupan.

48. Mengubah Dan Menyalahgunakan Ayat-ayat Allah

49. Bersumpah Dengan Selain Nama Allah SWT

50. Merasa Gembira Apabila Musibah Menimpa Orang Beriman

Semoga dapatlah kita bermuhasabah...

38 Hikmah Sufi Sayyid Ali Shah

Sufi Road: 38 Hikmah Sufi Sayyid Ali Shah

Berikut adalah ringkasan tiga puluh delapan (38) kata-kata bijak dari Sufi besar dari abad 20, Sayyid Ali Shah (1840 -1951) dari Alipur Sharif, Sialkot, Pakistan. Syaikh adalah salah satu orang sufi besar dari Punjab dan masih keturunan Nabi dari kedua belah pihak ayah dan ibunya. Hadrat Ali Sahib terkenal karena kesucian-Nya bahkan sebagai anak muda setelah menyelesaikan studi agama (dia ahli dalam semua cabang fiqh, namun sangat mahir dalam ilmu hadis). Beliau keliling dunia tanpa lelah untuk Islam dan umat Islam.

Dia memiliki kepribadian indah, mengagumkan dan lembut, penuh kasih terhadap sesama. Syaikh memimpin oposisi terhadap rencana para penguasa Inggris di Lahore serta penolakannya untuk berdoa di belakang Imam Wahabi yang secara resmi sebagai Imam Haramain oleh Raja Saud. Ia pun menolak mengunjungi Raja ketika ia diperintahkan untuk melakukannya. Lalu menolaknya dengan kata-kata bijak, “Saya fakir, sedangkan dia adalah raja
Selain belajar pengetahuan yang luas, hingga menjadi syekh sufi yang suci, ia sangat dicintai oleh rakyat dan diperkirakan lebih dari 1 juta muridnya dari Afghanistan hingga ke ujung selatan India. Ia menerima [khirqah atau jubah sufi] dari Syaikhnya dengan sangat cepat setelah berbaiat, dan sekaligus menjadi wakilnya yang utama.

Dia adalah tokoh besar, dan dikagumi tokoh gerakan Pakistan, salah satunya Muhammad Iqbal, penyair besar itu.
Sebagai pengecap, berikut adalah contoh dari 38 perkataan Syaikh (malfuzat) yang saya terjemahkan. Sebagai pengecap, Dari contoh berikut adalah 38 perkataan Syaikh (malfuzat) Saya terjemahkan yang. Masing-masing adalah lautan kebijaksanaan dan semoga Allah membantu kita untuk mendapatkan keuntungan dari mereka dan untuk bertindak atas saran. Masing-masing adalah Lautan dan kebijaksanaan Semoga Allah membantu Kita untuk mendapatkan keuntungan Dari mereka dan untuk bertindak Atas saran. Ameen. Ameen.

Tiga puluh delapan ucapan-ucapan [Malfuzat] dari Syaikh Mulia, Sayid Ali Jamaat Shah Naqsybandi-Mujaddidi (Semoga Allah mensucikan rahasia batinnya).

1.Jika Asma Allah diucapkan sekali saja dengan lisan, itu disebut dzikir (mengingat) lisan, namun jika Nama Allah diingat dengan hati, maka itu akan sebanding dengan dengan tiga puluh lima juta ucapan-ucapan (dzikir) lisan. Itulah dzikir hati.
Ada 35 juta pembuluh darah dalam tubuh, dan semua yang terhubung ke jantung. Jika Nama Allah diucapkan bahkan sekali saja (dengan hati) maka semua yang mengalir mengucapkan juga.
2.Dalam sungai, perahu perjalanan di atas air dan semakin besar jumlah air, perahu akan lebih nyaman. Namun jika air masuk perahu, maka perahu akan terbalik. Jantung hati laksana perahu dan duka serta sakit hati air adalah dunia; kapal semua orang telah tenggelam kecuali bahwa Ahlullah -mereka yang melakukan dzikir- yang selalu tetap mengapung.
3.Allah Swt. telah menciptakan neraka untuk musuh-musuh Rasulullah Saw, dan surga diciptakan bagi mereka yang mencintainya. Orang-orang yang khawatir tentang apakah mereka akan pergi ke Surga atau Neraka setelah mati, harus bertanya pada diri sendiri apakah mereka pecinta Sang Kekasih Rasul Saw, atau justru jadi musuh-musuhnya.
4.“Kullu jadiidin ladzeezun”; Anda mungkin ingin meraih setiap hal baru dari dunia ini, tetapi, dalam hal Iman Anda, maka Anda harus tetap dengan Islam yang sama, yang asli, seperti yang dilakukan oleh pendahulu Anda.
5.Jika seseorang berbuat buruk (berdosa), maka Allah melarangnya dan karena itu imannya buruk. Dalam sebuah hadis ada tertulis, “Larilah dari penderita kusta seperti Anda lari dari singa; Nah, anda harus melindungi diri dari orang yang hatinya terkena keburukan “kusta”, jangan bermajlis dengan mereka.
6.Pikirkan sholat anda, seperti seseorang yang sedang sibuk melakukan pekerjaan. Orang yang sibuk bekerja namun hatinya selalu berpikir tentang sholat, sehingga kadang-kadang dia bertanya tentang waktu, kadang-kadang ia melihat jam tangannya, pada waktu lain ia melihat matahari (posisi), untuk memastikan bahwa dia tidak melewatkan waktu sholat (yang benar). Sampai fikiran tersebut tercapai, hingga sholat adalah ibadah dan kebiasaan yang sedang dilakukan. Semoga Allah Swt. memberikan kita tafakkur seperti itu!
7.Bila petani menggunakan bajak sepanjang hidupnya tetapi tidak menanam bibit, bisakah tanamannya tumbuh? Tentu saja tidak! Menggunakan bajak adalah puasa, salat, haji, dan menabur benih amal adalah zakat. Jika tidak memberikan zakat, semua ibadahnya, sia-sia.
8.Bila dua tugas harus dilakukan, satu untuk agama, yang lain untuk dunia, maka prioritaskan yang untuk kepentingan agama, maka akan memberi barokah pada kepentingan tugas dunia.
9.Setiap doa memiliki dua sayap: Keuntungan yang sah, dan lidah yang jujur. Barangsiapa mendapatkan melalui yang halal ia akan bicara denganbenar, doa-nya pasti akan diterima.
10.Siapa yang meminta dari Anda, sebenarnya Allah memberi Anda untuk (memberikannya) itu tujuh ratus kali lipat.
11.Ucapan, ‘La ilaha illa Allah’ membuat seseorang menjadi muwwahid (bertauhid), bukan orang yang perrcaya (mukmin). Jadi, kapan akan Anda menjadi seorang yang percaya (mukmin)? Ketika Anda mengatakan ‘La ilaha illallah Muhammadur Rasul Allah’. Bagi kami berkat terbesar (ni’mat) adalah Iman. Syetan pun melafalkan “La ilaha illa Allah ‘, tapi mengapa dia masih dikenal sebagai yang terkutuk? Dia (bahkan) mengatakan, ‘Inni akhafullaha Rabbal aalamin’ (Sesungguhnya, aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam). Semua manusia yang berbeda-beda di dunia ini sebenarnya percaya pada Keesaan Tuhan \[tauhid], apakah mereka seorang bhangis, pemabuk, Nashrani, atau golongan agama lainnya, tetapi mengapa mereka terlaknat? Karena mereka hanya mengatakan, ‘Tidak ada tuhan selain Allah’ tetapi menghilangkan ‘Muhammad adalah utusan Allah’.
Apabila nama yang berkah bagi dunia akhirat, Kanjeng Nabi Muhammad saw, datang pada salah satu lidah seseorang, yang semua orang itu kafir, sinkretis, orang yang muysrik, terhapuslah semua dosa orang itu.

[*]Dewasa ini dan di abad ini, sudah tidak banyak orang yang memuji dan bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw, dibalik keterbatasannya. Tetapi mereka yang tahu akan ketakberdayaannya, justru ia akan meraihnya.Jika seseorang tidak tahu keterbatasannya, bagaimana ia melampauinya? Selain Allah Swt. tidak ada yang tahu rahasia Nabi Saw. Bahkan membaca Syahadat mulia sekali saja sudah cukup untuk menghapus dosa seumur hidup! Hal ini saja yang kita tahu yang terbatas ini.
Muhammad Mustafa, betapa telah dipuji oleh Allah Swt, bagaimana bisa dilupakan? Sungguh tak ada yang benar-benar memujinya.
Muhammad adalah Rahasia Ilahi, siapa yang tahu rahasianya?
Secara syariat, Nabi Muhammad Saw, adalah sosok manusia, tetapi hakikatnya, siapa yang tahu? Hanya Allah Yang Tahu.

Pada diri Muhammad Rasulullah, ada sifat terpuji dari seorang Nabi saw, orang-orang yang tidak suka atas karakter mulianya, juga harus menahan diri dari mengatakan, “Muhammad adalah utusan Allah.”

Bumi tidak memakan tubuh para Nabi, juga tidak menyentuh mereka. Para Nabi senantiasa sholat di kuburan mereka. Gunakan analogi itu, dan berpikir, bagaimana keagungan Nabi seperti (dalam kuburnya).

Rasulullah Saw, menyabdakan, siapa pun yang mengirim salam kepada saya, saya akan menjawab salamnya.

Kanjeng Nabi Muhammad, Saw, menyabdakan, bahwa siapa pun yang mengirimkan berkat mutiara mulia (sholawat) pada saya dengan cinta, aku mendengar dengan telingaku sendiri.

Kanjeng Nabi Saw, setelah menyelubungkan dirinya dirinya dari dunia ini, -- tanpa diragukan lagi,-- senantiasa hidup dan masih dengan Kenabiannya (walau dalam kuburnya yang penuh barokah) dan bahagia dengan ibadah dan membimbing ummatnya, agar senantiasa berbuat baik. Beliau sedih atas ummatnya karena dosa-dosa dan ketidaktaatan mereka pada Allah swt.

Unta yang liar dan tak terkendali itu tidak pernah mencapai tujuan dan dimanapun ia pergi itu dipukul dan terpukul. Unta yang patuh pada aturannya, dimana pun, walau lapar dan lelah, pasti akan mencapai tujuan itu.

Tubuh haruslah dimanfaatkanah, bukan untuk makan dan gemuk. Anda harus sadar, bangkitlah sekarang, walau di bawah bayangan langit. Anda harus memiliki kesadaran bahwa sampai hari kiamat nanti anda akan pulas tidur dalam bumi.

Dengan menempatkan kepala pada debu (dalam sujud), seseorang menjadi bersih suci. Apa hak kita harus meletakkan kaki kami di tanah? Ketika, dalam sujud, kita tidak pernah meletakkan kepala kita di atas tanah?

Jangan bermajlis dengan sekumpulan orang yang tidak benar akidahnya, Do tidak tinggal di perusahaan orang dengan keyakinan yang tidak benar, lakukan dengan nyata, anda tidak bermajlis dengan mereka.

Manakala air mengalir dalam wudhu’ selama itu pula neraka tidak akan membakarnya.

Sang fakir setelah bebas dari kemiskinannya, si fakir menjadi anjing dunia lagi. Sebagaimana orang bodoh setelah disucikan, ia pasti terlibat dalam kotoran lagi!

Pada ayat Al-Fatihah, ‘Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus. Yaitu jalannya orang-orang yang Engkau beri nikmat’ itulah sesungguhnya yang menjadi kebutuhan kita dan anutan kita.

“Fattabi ‘u millata Ibrahima hanifa” Ada 124, 000 Nabi dengan patuh pada perintah ini, “Oleh karena itu orang yang mengikuti agama Ibrahim akan terpisah dari dosa-dosanya.” “ membuktikan bahwa itu adalah wajib untuk melakukan taqlid pada Imam.

Setiap orang berada dalam kegelapan kuburnya, kecuali orang yang tahajjud akan dipenuhi limpahan cahaya. Membaca Ayat Kursi di setiap sholatnya, dan surat yang dimulai dengan “Tabaarokalladzi…” akan memebaskan siksa kubur.

Sebagaimana keharusan bersholawat dan berdoa kepada Nabi saw sepanjang sholatnya, juga harus dikirmkan doa itu kepada keluarganya.

Tak satu pun yang ada kecuali sudah ditakdirkan. Bahkan sebelum adanya waktu

Allah Ta’ala telah menciptakan hati untuk mengingat-Nya \[dzikir], dan tidak diciptakan untuk khawatir.

Bila orang berdosa karena bangsa-bangsa sebelumnya, maka ada wajah yang digunakan untuk metamorfosa. Maka yang mulia Nabi kita saw, bersabda “Allah Yang Suci tidak akan mengubah wajah mereka yang beriman kepadaku.”

Hari Kiamat akan tiba, apa bila tak satu pun hamba Allah yang nama Allah.

Bacalah Al Qur’an hanya untuk Allah. Membaca untuk alasan duniawi, adalah seperti memberikan berlian ditukar dengan beberapa sen tak berharga. Sebenarnya jika, setelah membaca karena Allah, Allah sendiri memberikan manfaat duniawi karena anda membaca (untuk-Nya).

Orang yang tidak punya rasa malu tidak memiliki iman.

Mendatangi undangan (untuk makan) adalah Sunnah. Nabi Saw, bersabda, “Bahwa jika seseorang mengundang Anda masih berada pada jarak tiga mil jauhnya, dan mengundang untuk sesuatu yang sederhana pun, Anda harus hadir.”

Apabila memasuki kota Madinah Al-Munawwarah yang mulia, anda harus memiliki adab (etika). Paling tidak, penampilan wajah seseorang harus menujukkan bahwa ia seorang muslim: mode fashion terbaru, dan gaya rambut dll, harus dihindari.

Bila seseorang memberikan sesuatu di jalan menuju Allah, orang harus melakukannya dalam hidupnya sendiri. Setelah kita mati, baik istri kita atau anak-anak kita akan memberikan apa pun untuk nama kita, kenyataannya sulit bahkan bagi mereka untuk datang membaca Fatihah di makam kita!

Bila ada sepuluh orang yang melakukan dzikir dan satu orang yang lalai \[ghafil], yang berdzikir akan membuat pencahayaan bagi yang lalai. Bergabunglah dengan majlis dzikir, karena disana ada kebahagiaan

30 Wasiat Imam Muslim

30 Wasiat Imam Muslim
Oleh: Abu Ahmad Yasin

Penghimpun dan penyusun hadis terbaik kedua setelah Imam Bukhari adalah Imam Muslim. Beliau dikenali juga dengan “Amirul Hadis Kedua”.

Nama lengkapnya ialah Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al Qusyairi an-Naisaburi. Ia juga mengarang kitab As-Shahih (terkenal dengan Sahih Muslim). Ia salah seorang ulama terkemuka yang namanya tetap dikenal hingga kini. Ia dilahirkan di Naisabur pada 206 H dan meninggal dunia pada petang hari Ahad bulan Rejab tahun 261 H dan dikuburkan di Naisaburi.

Wasiat 1:
Tidak setiap hadis yang sahih menurutku, aku mencantumkan hadis-hadis yang telah disepakati oleh para ulama hadis. Oleh itu, berhati-hatilah dengan hadis yang dhaif dan palsu.

Wasiat 2:
Allah Ta’ala menjanjikan kehidupan yang kekal di akhirat, dan menjadikan kehidupan dunia sebagai jambatan menuju akhirat. Oleh itu penuhilah janji hamba kepada-Nya supaya Allah menunaikan janji-Nya kepada kita.

Wasiat 3:
Allah Ta’ala menjadikan manusia dalam kejadian yang sempurna (fie ahsani takwim), iaitu melalui beberapa tahapan kejadian yang menakjubkan. Ia dijadikan hanya dengan satu tujuan iaitu untuk beribadah kepada Allah.

Wasiat 4:
Seorang yang soleh akan bertambah takwanya apabila menghadapi kesulitan hidup. Hatinya akan bertambah dekat dengan Allah serta ia bertambah taat dan meningkatkan amal dan ibadahnya. Oleh itu jadikan amal soleh sebagai pembela.

Wasiat 5:
Iman mempunyai benteng-bentengnya seperti yakin, ikhlas, istiqamah, memperbanyak amalan sunat, khusyuk dan berakhlak mulia. Oleh itu perkuatkanlah benteng keimanan itu dengan meningkatkan kualiti ibadat.

Wasiat 6:
Kekasih Allah adalah yang tidak pernah ragu dengan takdir dan qada’ Allah terhadap dirinya, dengan terus mengekalkan sifat takwa dan kesungguhan dalam beribadat kepada-Nya.

Wasiat 7:
Hidayah atau petunjuk Allah tidak diberikan kepada sebarang orang. Untuk mendapatkannya perl kesabaran sambil menguatkan ibadat.

Wasiat 8:
Menegakkan kebenaran dan menumpaskan kebatilan adalah tugas setiap Muslim. Tidak ada iman bagi orang yang enggan berbuat demikian.

Wasiat 9:
Mencuri rezeki yang halal dianggap ibadat, dan pahalanya menyamai pahala sayatan di medan perang.

Wasiat 10:
Masuk syurga adalah impian setiap insan. Syurga itu bertingkat-tingkat, dan manusia masuk ke dalamnya sesuai dengan tingkatan amalnya.

Wasiat 11:
Warak adalah meninggalkan perbuatan sia-sia walaupun ianya halal. Sifat warak bermakna sikap waspada dan berhati-hati menjaga keimanan.

Wasiat 12:
Fitnah An-Nazhar (bahaya pandangan) merupakan salah satu fitnah terbesar yang menimpa kaum mukminin. Oleh itu jaga pandanganmu agar terpelihara hatimu.

Wasiat 13:
Sebelum mata kita terpejam, bertafakurlah sekejap agar kita dapat menghitung dosa dan kesalahan kita pada hari ini. Kenang kembali setiap gerak-geri kita, agar yang salah tidak terulang kembali.

Wasiat 14:
Setiap Muslim yang berakal sewajarnya menjaga lidahnya dan tidak menuturkan kata-kata yang tidak berfaedah. Lebih baik diam daripada berkata-kata yang dapat menimbulkan sengketa. Sesungguhnya di dalam diam itu terdapat hikmah.

Wasiat 15:
Malu adalah sebahagian daripada iman. Malu merupakan perhiasan sejati Muslim. Orang yang tidak mempunyai rasa malu bererti imannya cacat. Oleh itu tumbuhkan rasa malu, kerana ianya merupakan sifat-sifat para Nabi dan Rasul.

Wasiat 16:
Sifat lemah-lembut, sabar dan berlapang dada itu akan menghasilkan kasih-sayang, kelembutan hati dan menghapuskan perpecahan. Oleh itu suburkanlah sifat lemah-lembut kerana ianya dapat menawan hati kawan dan lawan.

Wasiat 17:
Seorang Muslim itu mestilah bersifat benar dan jujur. Berkata benar sekalipun kepada diri sendiri kerana takut kepada Allah dan tidak takut kepada celaan orang.

Wasiat 18:
Allah Maha Mengetahui bahawa ramai di antara manusia yang tidak bersyukur, seperti dalam firman-Nya: “Sangat sedikit daripada hamba-hamba-Ku yang bersyukur.”

Wasiat 19:
Manusia menjadi mulia kerana sifat kemanusiaannya yang berteraskan kekuatan fikiran dari otak. Oleh itu luruskanlah akal agar tidak dikotori oleh syaitan laknatullah.

Wasiat 20:
Semua gerak-geri Nabi Muhammad s.a.w. adalah didorong oleh wahyu Allah. Manusia tidak akan sesat sekiranya berpegang dan menjadikan Baginda sebagai ikutan.

Wasiat 21:
Al-Quran adalah ubat segala penyakit kecuali maut. Semoga hendaknya Allah matikan kita di dalam iman dan menghembuskan nafas terakhir dengan bibir yang masih basah berkumat-kamit melafazkan ayat-ayat suci al-Quran.

Wasiat 22:
Di dunia, kita ditugaskan mencari seberapa banyak bekal untuk dibawa ke akhirat. Dunia bukan tempat bersenang-lenang. Kesenangan di dunia sementara dan bersifat palsu.

Wasiat 23:
Rajak adalah harapan akan keampunan Allah. Khauf pula takutkan azab (neraka) Allah. Maka tingkatkan rajak, dan kuatkan khauf.

Wasiat 24:
Basyir adalah be-ria gembira tentang ganjaran syurga dan keseronokannya, nazir pula adalah amaran tentang bahaya neraka dan kejahatannya.

Wasiat 25:
Sebaik-baik cara bergembira ialah seperti yang dicontohkan oleh Nabi s.a.w. Baginda tidak terbahak-bahak tetapi hanya tersenyum.

Wasiat 26:
Anak adalah amanah supaya kita menjaga dan mendidiknya sesuai dengan syariat. Kesalahan mendidik anak boleh menyebabkan ibubapa masuk neraka. Oleh itu didiklah anak dengan cara Islam.

Wasiat 27:
Islam menggalakkan perpaduan ummah. Mereka yang terlibat menjalinkan cinta kerana Allah, berkumpul kerana Allah dan berpisah juga kerana Allah. Jalinlah ikatan kemesraan sesama makhluk supaya Allah menjalinkan kemesraan dengan kita.

Wasiat 28:
Perintah taubat tersebut di dalam al-Quran secara berulang-ulang, sehinggakan taubat dianggap sebagai ibadat yang besar fadhilat dan keutamaannya. Malahan Nabi Adam a.s. dan Rasulullah s.a.w. sangat mencintai taubat.

Wasiat 29:
Orang yang beriman tidak akan terpengaruh akan salakan iblis kerana dia telah berlindung dalam beberapa lapis benteng untuk mengalahkan dan menawan tipu dayanya.

Wasiat 30:
Amanah merupakan salah satu sifat yang wajib bagi Rasulullah s.a.w. Untuk menjadi darah daging, amanah bukan hanya perlu dipelajari dan diamalkan, tetapi juga mesti dirasai dan dihayati.

30 WASIAT IMAM GHAZALI

30 WASIAT IMAM GHAZALI
1. Tuntutan berbakti kepada ibubapa.
Berbakti kepada ibubapa wajib kerana ia hukum Allah SWT. Anak yang enggan berbakti kepada kedua ibubapanya dianggap anak derhaka. Dan perbuatan derhaka satu dosa besar.

2. Mengasihi anak yatim.
Kasihanilah anak yatim kerana Rasullullah s.a.w. juga tergolong sebagai anak yatim dan baginda akan bersama-sama dengan orang yang menyayangi dan mengasihani anak yatim di akhirat.

3. Allah menguji kita.
Ujian datang silih berganti. Ia merupakan warna kehidupan setiap insan. Laluilah ia dengan sabar agar kualiti iman kita meningkat kerana ujian itu untuk mematangkan keimanan kita.

4. Menghormati dan memuliakan guru.
Menghormati dan memuliakan guru merupakan tugas dan kewajipan kita sebagai anak dan murid. Guru bagaikan orang tua kita sendiri yang wajib kita hormati dan muliakan.

5. Menanamkan iman dalam anak.
Menanamkan iman dalam diri anak merupakan kewajipan orang tua. Anak-anak akan membesar dalam suasana cukup peka dan sensitive dengan Tuhan. Bila ini sudah ada, dengan sendirinya dia akan malu dan takut untuk membuat dosa.

6. Islam mengajarkan hidup sihat.
Banyak pendidikan kesihatan yang diajar oleh Rasulullah s.a.w. kepada umatnya termasuk aspek kebersihan tubuh badan, pakaian, alam sekitar dan juga makanan. Kerana di dalam tubuh yang sihat itu terdapat kelazatan dalam beribadat.

7. Menghormati tetamu.
Islam mendidik kita agar memuliakan dan menghormati tetamu. Kerana tetamu datang membawa rezeki dan apabila ia pulang, dosa-dosa kita terhapus.

8. Menghormati jiran.
Menghormati jiran adalah merupakan tugas dan kewajipan setiap Muslim. Kita di tuntut untuk bersikap memuliakan jiran kita kerana jiranlah orang yang paling terdekat dengan kita.

9. Menggunakan akal untuk berfikir.
Al-Quran memerintahkan kita agar berfikir dan menggunakan akal untuk memecahkan rahsia hidup ini. Matlamatnya adalah untuk kebahagiaan dunia dan akhirat kita.

10. Membuktikan kebenaran Al Quran.
Al-Quran mengandungi fakta dan mukjizat. Kejadian alam, manusia dan ilmu pengetahuan didedahkan secara terus terang, yang membuat manusia yakin akan kebenaran adanya ALLAH.

11. Mencintai ilmu.
Mencintai ilmu dan mengamalkan ilmu adalah tanda kecerdasan dan disukai Allah SWT. Barangsiapa yang keluar rumahnya dengan niat untuk mencari ilmu, nescaya dilindungi Allah SWT sampai ia kembali.

12. Jangan berdusta.
Sesungguhnya dusta itu menuntun kepada kekejian dan kekejian itu menuntun ke dalam api neraka. Tidak henti-hentinya seseorang berdusta dan membiasakan diri dalam dusta, sehingga dicatat di sisi Allah SWT sebagai pendusta.

13. Mengawal lisan.
Menyaksikan maksiat, kejahatan dan menjadi saksi palsu adalah di antara penyakit lidah dan penyakit hati yang amat berbahaya. Ianya menjadi punca kepada rosaknya iman dan seterusnya boleh membawa ke neraka jahanam.

14. Jangan dekati zina.
Islam tidak hanya mengharamkan perbuatan zina, tetapi termasuk juga sebarang tindak-tanduk yang membawa kepada berlakunya perbuatan yang terkutuk itu, iaitu sebarang perlakuan ke arah menghampiri zina.

15. Jangan dekati minuman yang memabukkan.
Minuman yang memabukkan seperti arak, hukumnya adalah haram, samada sedikit atau banyak, mabuk atau tidak. Setiap Muslim yang berakal pasti menjauhi arak kerana ia merosakkan akal, menimbulkan penyakit dan dimurkai Allah SWT.

16. Menjadi pemimpin yang adil.
Pemimpin yang adil adalah pemimpin yang menghukum dengan penuh keadilan, dan apabila berkata, dia berkata dengan penuh kebenaran, tidak penyakiti hati orang dan jujur samada kepada diri sendiri mahupun kepada orang lain.

17. Menjadi pejuang di jalan Allah.
Muhajirin atau pejuang-pejuang Islam yang berjuang di jalan Allah SWT adalah mereka yang merentasi ceruk bumi ini dengan satu mesej iaitu menegakkan kebenaran Islam dan menghancurkan kebatilan.

18. Menjadi ahli kebaikan.
Ahlul Itsar iaitu orang-orang yang gemar melakukan kebaikan, sentiasa mendahulukan kepentingan orang lain, menolong dan membantu orang yang memerlukan bantuannya. Mereka adalah orang yang paling bermanfaat dan disayangi oleh orang lain.

19. Redha dengan ketentuan Allah SWT.
Orang-orang yang redha dengan ketentuan Allah SWT, maka Allah bukakan pintu-pintu kebaikan yang banyak sehingga tiada hari bagi mereka melainkan harus berbuat kebaikan, iaitu kebaikan apa sahaja yang diperintahkan oleh agama.

20. Menjadi golongan yang selamat.
Ahlun Najat iaitu orang-orang yang selamat. Mereka hanya menunaikan amalan-amalan yang wajib dan meninggalkan larangan-larangan Allah SWT. Hanya itu yang mereka kerjakan, tidak lebih dan tidak pula kurang.

21. Menjadi manusia yang bahagia.
Menjadi manusia yang paling bahagia adalah idaman setiap insan. Oleh itu, raihlah hari-hari bahagia bersama Allah SWT dan RasulNYA.

22. Memelihara sifat malu.
Malu adalah perhiasan Mukmin sejati. Ianya merupakan akhlak para Nabi dan Rasul yang harus dimiliki setiap orang yang mengaku umat Muhammad s.a.w.

23. Memusuhi syaitan.
Syaitan adalah musuh yang nyata ke atas manusia. Oleh itu, jadikan ia sebagai musuh, bukan sebagai kawan.

24. Menyambung silaturahim.
Silaturahim adalah amalan mulia para Nabi dan Rasul, sehinggakan orang yang memutuskan silaturahim dianggap telah melakukan dosa besar.

25. Mengingati mati.
Mengingati mati mendatangkan kemanisan iman dan sekaligus menguatkan rasa ber-Tuhan dan taqarrub kepada Allah SWT.

26. Menghafal AlQuran
Orang yang menghafal Al Quran dianggap sebagai keluarga-keluarga Allah SWT. Oleh itu, perbanyakkanlah menghafal Al Quran kerana ia menjadi cahaya di dalam kubur.

27. Solat Tahajud.
Solat Tahajjud ataupun Qiamullail adalah solatnya para Nabi dan Rasul. Bangunlah pada malam yang akhir dan gunakan waktumu untuk meminta hajatmu, nescaya akan segera ditunaikan Allah SWT.

28. Mencintai Rasulullah s.a.w.
Kasih dan cinta kepada Rasulullah s.a.w. adalah satu kemestian dalam kehidupan seorang Muslim. Setiap Muslim mesti berbuat demikian kerana baginda adalah orang yang paling berjasa di dalam membimbing dan memberi petunjuk kepada manusia sejagat.

29. Berdoa dan berusaha
Doa memiliki kekuatan dan kehebatan yang dahsyat sehinggakan doa dianggap sebagai senjata mukmin dan pembuka pintu rezeki.

30. Solat yang khusyuk.
Solat yang khusyuk adalah kunci mendapatkan keredhaan Allah SWT. Latihlah kekhusyukan di dalam solat supaya beroleh kemenangan di syurga.

30 wasiat Imam Syafie’

30 wasiat Imam Syafie’
1. Belajar dan Mengajarkan Ilmu: “Tuntutlah ilmu sebanyak mungkin kerana ia akan menjagamu dan membuatmu cemerlang di dunia dan akhirat, di samping ianya menjadi amalan para nabi, rasul dan orang-orang soleh.” –Imam Syafie-. Ilmu yang sebenar-benarnya adalah ilmu yang mendekatkan kita kepada Allah (SWT). Tidak kira ilmu akhirat seperti tauhid ataupun ilmu dunia seperti sains dan matematik kerana kedua-dua jenis ilmu ini mengajar kita akan kewujudan dan kekuasaan Allah (SWT) yang tidak terbatas.2. Memilih Makanan yang Halal “Pilihlah makanan yang halal kerana ia menjamin kesihatan dan menyebabkan syaitan gerun.” –Imam Syafie-. Dalam hadis yang dinyatakan oleh Tirmizi, nabi bersabda “Setiap daging yang tumbuh daripada makanan yang haram, maka api nerakalah yang layak baginya.”

3. Memperbanyakkan Lima Perkara “1. Perbanyakkan menyebut Allah (SWT) daripada menyebut makhluk. 2. Perbanyakkan menyebut akhirat daripada menyebut urusan dunia. 3. Perbanyakkan menyebut dan mengingat hal-hal kematian daripada hal-hal kehidupan. 4. Jangan menyebut-yebut kebaikan diri dan keluarga. 5. Jangan sebut-sebut dan nampak-nampakkan keaiban atau keburukan diri orang lain.” –Imam Syafie-. Nabi Muhammad pernah mengingatkan umatnya berkenaan menggunakan lima kesempatan sebelum tiba lima bencana iaitu muda sebelum tua, lapang sebelum sibuk, sihat sebelum sakit, kaya sebelum miskin dan hidup sebelum mati.

4. Sabar dengan Musibat, Syukur dengan Nikmat “Sabar menghadapi musibat adalah sebesar-besar erti sabar di mana sabar itu sendiri memerlukan kesabaran pula. Adapun bala dan musibat, ia menunjukkan adanya perhatian dan kasih saying Allah (SWT). Oleh itu, syukurilah ia kerana syukur yang sedemikian setinggi-tinggi erti syukur.” –Imam Syafie-. Musibat dan nikmat adalah cubaan daripada Allah (SWT) supaya manusia sedar dan kembali mengingati kekuasaan Allah (SWT). Manusia mempunyai sifat yang berbeza terutama dalam menghadapi susah, musibat, bala, malapetaka, kesenangan dan kenikmatan.

5. Menziarahi Orang Sakit “Apabila salah seorang di antara kaum kerabat ataupun jiran dan saudara kamu sakit, hendaklah ringankan langkah untuk menziarahinya kerana ia disaksikan oleh malaikat dan dicintai Allah (SWT).” –Imam Syafie-. Barang siapa yang menziarahi orang sakit atau menziarahi saudaranya kerana Allah (SWT), maka terdengarlah suara yang memanggil dan mengatakan bagus dan bagus langkahmu dan ambillah tempat tinggalmu di dalam syurga.

6. Hindari Perasaan Marah “Marah adalah salah satu di antara panah-panah syaitan yang mengandungi racun. Oleh itu, hindarilah ia agar kamu dapat menewaskan syaitan dan bala tenteranya.” –Imam Syafie-. Apabila marah diperturutkan, ia membakar kebaikan seperti api membakar kayu dan tiada yang tersisa kecuali barah dan debu.

7. Mengasihani Anak Yatim “Kasihanilah anak yatim kerana Rasulullah SAW juga tergolong sebagai anak yatim dan baginda akan bersama-sama dengan orang yang menyayangi dan mengasihi anak yatim di akhirat.” –Imam Syafie. Membiarkan anak yatim bererti kita mengkhianati agama dan menghina mereka. Ini bererti kita turut membenci Nabi Muhammad yang juga anak yatim piatu. Bimbinglah mereka ke jalan yang diredai Allah (SWT) dan jauhilah mereka daripada jalan kesesatan.

8. Berbakti kepada Ibu Bapa “Berbuat baik dan tunjukkan baktimu kepada ibu bapamu tanpa mengenal letih dan lelah sebagaimana mereka telah berbuat begitu sepanjang hayat mereka. Ianya akan menambah keberkatan pada umurmu, menambah rezeki dan keampunan atas dosa-dosamu.” –Imam Syafie-. Derhaka kepada ibu bapa termasuk dalam empat dosa-dosa besar. Keadaan ini jelas berdasarkan sabda nabi yang dinyatakan oleh Bukhari, “Sebesar-besar (daripada) dosa besar ialah menyekutukan Allah (SWT), membunuh manusia, derhaka kepada dua ibu bapa dan menjadi saksi palsu.”

9. Amal Soleh sebagai Perisai “Berbuatlah sebanyak-banyaknya amal soleh kerana ia merupakan pendinding dan perisai orang Mukmin dan pelindung daripada serangan iblis.” –Imam Syafie-. Semua amalan itu bukan untuk Allah (SWT), tetapi untuk keuntungan pengamalnya sendiri. Allah (SWT) tidak memerlukan kita dan amal soleh kita sedikit pun. Sebaliknya, kitalah yang memerlukannya.

10. Takwa Membuahkan Insan Berjaya dan Cemerlang “Takwa merupakan pakaian kebesaran dan hiasan akhlak Muslim sebenar. Ianya ibarat pokok zaitun, minyaknya membawa berkat, ianya juga memberi kejayaan dan kemenangan.” –Imam Syafie-. Nabi Muhammad pernah bersabda dalam hadis yang dinyatakan oleh Tirmizi, “Bertakwalah kamu di mana saja berada, iringilah setiap perbuatan dosa dengan amalan kebaikan yang akan memadamkan dosa itu dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji.”

11. Bentengi Iman dengan Lima Kekuatan “Iman mempunyai bentengnya bagi menghalang segala serangan yang cuba merobohkannya. Oleh itu, bagi menguatkan benteng iman, perlulah dibajai keimanan dengan 5 perkara iaitu yakin, ikhlas, mengerjakan amalan sunat, istiqamah beramal, bertatasusila ataupun berdisiplin di dalam mengerjakan ibadah.” –Imam Syafie-. Iman itu selepas diusahakan mencari dan menyuburkannya, wajib pula mengawal dan membentenginya daripada serangan musuh-musuh yang akan merosakkan iman. Tanpa pagar ataupun benteng yang kukuh, pasti iman terancam oleh musuhnya iaitu nafsu dan syaitan.

12. Ilmu Menenangi Hati “Ingat dan zikir kepada Allah (SWT) sebanyak-banyaknya kerana ia mengubati penyakit jasmani dan hati. Ia mencetuskan ketenangan hidup dan qanaah.” –Imam Syafie-. Ketenteraman hati dan ketenangan hidup adalah kuasa maha ajaib yang diperlukan dalam hidup manusia. Menjadi hukum serta prinsip alam, orang itu akan berasa aman dan tenang apabila mengetahui dan merasakan di sana ada ‘kuasa’ yang mampu mengatasi segala kebimbangan dan rasa terancam.

13. Khusyuk Zahir dan Batin “Kyusuk secara zahir adalah kyusuknya orang awam. Kyusuk secara batin adalah kyusuknya orang pilihan di sisi Allah (SWT).” –Imam Syafie-. Kyusuk berlaku kerana hati ikut bermunajat, berzikir, sentiasa berdoa kepada Allah (SWT) serta sentiasa ingat Allah (SWT) melihat gerak-geri hambaNya.

14. Awas! Kubur Menunggu Kita “Kubur adalah sebuah perhentian sementara untuk membolehkan ke satu perhentian lagi yang penuh dengan soal siasat. Oleh itu, siapkanlah jawapan yang adil dan benar menerusi amal yang benar dan taat kepada al-Haq yang tidak berbelah bagi.” –Imam Syafie-. Di dalam kubur, liang yang sangat sempit, tidak ada perbezaan antara pelayan dan majikan, kaya dan miskin. Semuanya sama. Nikmat kemewahan dan kelazatan dunia pasti berakhir dengan kematian.

15. Mematahkan Serangan Syaitan “Kita hendaklah sentiasa memohon perlindungan daripada Allah (SWT). Sekurang-kurangnya, dengan mengucapkan A’uzu billahi min al-syaithan il-rajim. Jika serangan syaitan dating juga bertalu-talu dengan hebat, kita mestilah bersabar dan menyedari Allah (SWT) Taala hendak menguji keteguhan sabar kita, hendak melihat ketulenan jihad kita. Ketahuilah, perang dengan syaitan itu lebih hebat daripada perang sabil.” –Imam Syafie-. Syaitan sentiasa berdendam dengan manusia. Setiap saat memerangi manusia dengan membisikkan hasutan, godaan dan tipu daya. Manusia yang mengerjakan ibadat kepada Allah (SWT) adalah orang yang paling dimusuhi.

16. Sebesar-besar Keaiban “Sebesar-besar keaiban (keburukan) adalah engkau mengira keburukan orang lain sedangkan keburukan itu terdapat dalam dirimu sendiri.” –Imam Syafie-. Nabi Muhammad bersabda, “Sebesar-besar keburukan apabila engkau melihat keburukan dan kekurangan yang ada pada diri orang lain sedangkan keburukan dan kekurangan yang engkau cemuh dan cela ada di dalam diri engkau sendiri.”

17. Membetulkan Hati “Hati adalah raja di dalam diri. Oleh itu lurus dan betulkan ia supaya empayar kerajaan dirimu tegak di atas al-Haq yang tidak disertai oleh iringan-iringan pasukan kebatilan.” –Imam Syafie-. Anggota lahir hanya rakyat dalam kerajaan diri yang patuh pada perintah raja. Apabila hati jahat, jahatlah seluruh anggota badan. Sebaliknya apabila hati baik, baiklah seluruh anggota badan.

18. Istighfar Menggoncangkan Kerajaan Iblis “Ketahuilah bahawa istighfar yang diucapkan dengan betul mampu membuat syaitan lari ketakutan dan menggoncang empayar iblis di istana kerajaannya.” –Imam Syafie-. Istighfar dapat melembutkan fikiran dan jiwa individu. Ia menghindarkan individu draipada terlanjur melakukan kesalahan, menyalahkan orang lain dan menyebut perkataan dan ucapan yang tidak terpuji. Sebaliknya, selalu menyebut nama-nama Allah (SWT) dan terus memohon keampunan Allah (SWT).

19. Indahkan Dunia dengan Maaf “Ketahuilah bahawa sebesar-besar kesenangan di dunia dan di akhirat adalah memberi maaf kepada orang lain dan melupakan terus kesalahannya, nescaya Allah (SWT) akan meninggikan darjatnya di sisi manusia.” –Imam Syafie-. Sifat suka memaafkan adalah perbuatan terpuji. Ia menzahirkan kebersihan hati yang suci murni. Orang yang suka memaafkan orang lain adalah hasil dorongan keredaan hatinya kepada Allah (SWT).

20. Takafur sebelum Tidur “Takafurlah sebelum tidur untuk menghisab diri di atas salah dan silap semasa aktiviti pada siang hari sebagaimana Umar bin Khattab menyiasati dirinya dengan pelbagai soalan tentang dosa-dosanya pada siang hari.” –Imam Syafie-. Imbas kembali setiap gerak langkah sepanjang siang tadi. Bandingkan amalan semalam dengan amalan hari ini. Jika amalan hari ini semakin baik, itu tandanya sudah ada peningkatan takwa di dalam diri. Tidak kira sama ada amalan itu berkaitan dengan urusan hablumminallah iaitu hubungan dengan Allah (SWT) ataupun hablumminannas iaitu hubungan dengan manusia.

21. Kata-kata Hikmat Imam Syafie “Tuntutlah ilmu sebanyak mungkin kerana ia akan menjagamu dan membuatmu cemerlang di dunia dan akhirat, di samping ianya menjadi amalan para nabi, rasul dan orang-orang soleh.” –Imam Syafie-. Insan terbahagi kepada tida iaitu:- 1. Mereka yang mengenal Allah (SWT). 2. Mereka yang mencari kebenaran. 3. Mereka yang tidak berpengetahuan dan tidak mencari kebenaran.

22. Tunaikan Sepuluh Hak “Barang siapa yang ingin meninggalkan dunia dengan selamat, hendaklah dia mengamalkan sepuluh perkara berikut:- 1. Hak diri iaitu mengurangkan tidur, mengurangkan makan, mengurangkan bercakap dan berpada-pada dengan rezeki yang ada. 2. Hak malaikat maut 3. Hak kubur 4. Hak Munkar Nakir 5. Hak mizan 6. Hak sirat 7. Hak Malik 8. Hak Ridhwan 9. Hak Rasulullah 10. Hak kepada Allah (SWT)…” –Imam Syafie-. Hak kepada Allah (SWT) iaitu mengajak manusia ke arah kebaikan, mencegah manusia daripada kemungkaran, menyukai ketaatan dan membenci maksiat.

23. Imam Syafie dengan Pendebat “Engkau seorang manusia yang dijadikan daripada tanah dan engkau juga akan disakiti (dihimpit) dengan tanah.” –Imam Syafie-. Mengapakah iblis diciptakan daripada api dan kemudian dia diseksa pula dengan api?

24. Sepuluh Keutamaan Menghubungkan Ukhuwah “Barang siapa yang menjalin ukhuwah dan menghidupkannya, maka ia akan memperoleh sepuluh kutamaan…” –Imam Syafie-. Orang yang menghubungkan ukhuwah amat disukai Allah (SWT) serta penduduk-penduduk langit. Para malaikat juga gembira.

25. Meraih Syurga Impian “Allah (SWT) menjanjikan kepada orang-orang yang beriman bahawa mereka akan ditinggikan darjat dan diberi kemuliaan selagi mereka menunaikan perintah Allah (SWT)…” –Imam Syafie-. Di depan kita terbentang dua jalan. Terpulang kepada kita jalan mana yang mahu diikuti. Tepuk dada, Tanya iman. Bukan tanya selera yang memang suka kepada nafsu.

26. Meraih Pertolongan Allah (SWT) “Allah (SWT) menjanjikan kepada orang-orang yang beriman bahawa mereka akan mendapat pertolongan Allah (SWT) seperti dalam firmanNya dalam surah ar-Rum ayat 47 yang bermaksud, ‘Dan adalah menjadi hak (tanggungjawab) Kami untuk menolong orang-orang yang beriman’.” –Imam Syafie-. Allah (SWT) juga berfirman dalam surah Ali Imran ayat 160 yang bermaksud, “Jika Allah (SWT) menolong kamu, maka tiadalah yang dapat mengalahkan kamu, jika Allah (SWT) membiarkan kamu (tidak memberikan pertolongan) maka siapakah yang dapat menolong kamu selain Allah (SWT).”

27. Memohon Pembelaan Allah (SWT) “Allah (SWT) menjanjikan kepada orang-orang yang beriman bahawa mereka akan mendapat pembelaan daripada Allah (SWT) sebagaimana firmanNya dalam surah al-Hajj ayat 38 yang bermaksud, ‘Sesungguhnya Allah (SWT) membela orang-orang yang beriman’.” –Imam Syafie-. Iman itu sesudah diusahakan mencari dan menyuburkannya, wajib pula mengawal dan membentenginya daripada serangan musuh-musuh yang dapat merosakkan iman. Tanpa pagar ataupun benteng yang kukuh, pasti iman terancam oleh musuhnya iaitu nafsu dan syaitan.

28. Menjadi Wali Allah (SWT) “Allah (SWT) menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa bahawa Allah (SWT) akan menaiktarafkan darjat mereka sehingga ke taraf wali-wali Allah (SWT) selagi memenuhi syarat-syaratNya seperti dalam firmanNya dalam surah al-Baqarah ayat 257 yang bermaksud, ‘Allahlah penolong (wali) bagi orang-orang beriman’.” –Imam Syafie-. “Sesungguhnya wali-wali Allah (SWT) itu adalah mereka yang tiada kekhuatiran dan tiada mereka bersedih hati iaitu orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah (SWT).”

29. Mencari Hidayah Allah (SWT) “Allah (SWT) s.w.t. menjanjikan kepada orang-orang yang beriman akan memberi petunjuk dan jalan lurus sebagaimana firman Allah (SWT) dalam surah al-Hajj ayat 54 yang bermaksud, ‘Sesungguhnya Allah (SWT) adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus’.” –Imam Syafie-. Lima perkara bagi mendapat hidayah Allah:- 1. Perbanyakkan menyebut Allah (SWT). 2. Perbanyakkan menyebut akhirat. 3. Perbanyakkan menyebut dan mengingati kematian. 4. Jangan menyebut-nyebut kebaikan diri dan keluarga. 5. Jangan sebut-sebut keaiban orang.

30. Rezeki yang Baik dan Keberkatan “Allah (SWT) s.w.t. menjanjikan kepada orang yang beriman bahawa mereka akan memperoleh rezeki yang baik dan pelbagai keberkatan selagi mereka menunaikan perintah Allah (SWT) s.w.t. sebagaimana firmanNya dalam surah al-A’raf ayat 96 yang bermaksud,’Jikalau sekiranya penduduk kota beriman dan bertakwa pasti Kami akan melimpahkan mereka berkat dari langit dan bumi tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami seksa mereka disebabkan perbuatan mereka’.” –Imam Syafie-. Quran menyebut, segala musibat yang menimpa adalah akibat daripada tingkah dan olahan manusia sendiri. Ada masanya musibat itu tidak Cuma menimpa orang yang salah tingkah (zalim) tetapi meliputi semua orang termasuk orang yang tidak bersalah.

Di petik dari buku berjudul 30 Wasiat Imam Syafie oleh Khairul Ghazali, 2006.

Selasa, Mei 17

AQO'IDUL IMAN,Makna Tauhid

Adapun Aqa’idul Iman itu dibagi Lima :
1. Aqa’idul Iman 50, yaitu dengan ringkas untuk mengesahkan iman kita dan wajib diketahui bagi tiap-tiap orang islam yang baligh lagi beraqal laki-laki atau perempuan yang mula hendak mengerjakan ibadah kepada Allah Ta’ala, jikalau tiada kita mengetahui Aqa’idul Iman yang ringkas ini maka tiadalah syah ibadah kita kepada Allah Ta’ala yaitu 20 sifat yang wajib dan 20 sifat yang mustahil dan 1 sifat yang harus maka dijumlahkan jadi 41 dan 4 sifat yang wajib bagi rasul dn 4 sifat pula yang mustahil dan 1 sifat yang jaiz pada rasul maka jadi 9, maka dijumlahkan dengan 41, jadi 50 Aqa’id
2. Aqa’idul Iman 60
3. Aqa’idul Iman 64
4. Aqa’idul Iman 66
5. Aqa’idul Iman 68
Adapun Aqa’idul Iman yang empat (4) kemudian ini untuk ma’rifat yaitu untuk membedakan dzat Allah Ta’ala dengan dzat yang baharu, dan membedakan sifat Allah Ta’ala dengan sifat yang baharu dan membedakan perbuatan Allah Ta’ala dengan perbuatan yang baharu, maka kesemuanya itu benar, hanya perselisihannya pada Rukun Iman sahaja, setengahnya tiada dimasukkan Rukun Iman yang 4 perkara, maka jadi 60, setengahnya dimasukkan Rukun Iman tetapi tiada dimasukkan lawannya, maka jadi 64, dan setengahnya dimasukkan Rukun Iman yang 4 perkara dan lawannya , maka jadilah 68 dan yang 66 tiada masyhur sebab tiada dimasukkan satu (1) sifat yang wajib bagi Rasul dan lawannya maka inilah sebab menjadi 66.
Maka baharulah jadi Syahadat itu dua (2) bahagi:
1. Syahadat Tauhid, yaitu Ashadu anllaa ilaha ilallah
2. Syahadat Rasul, yaitu Ashadu ana muhammadarrasuulullaah
Adapun Fardhu Syahadat itu dua perkara:
1. Diikrarkan dua kalimah itu dengan lidah
2. Ditasdiqkan makna itu kedalam hati
Syarat Syahadat itu empat perkara:
1. Diketahui apa isi didalam dua kalimah itu
2. Diikrarkan dua kalimah itu dengan lidah
3. Ditasdiqkan maknanya itu kedalam hati
4. Diyakinkan sungguh-sungguh didalam hati
Rukun Syahadat itu empat perkara:
1. Mengisbatkan dzat Allah Ta’ala dzat yang wajibal wujud
2. Mengisbatkan sifat Allah Ta’ala sifat yang kamalat atau sifat yang kesempurnaan
3. Mengisbatkan af’al Allah Ta’ala memberi bekas dan yang berlaku dalam alam ini semua perbuatannya
4. Mengisbatkan kebenaran Rasulullah dan Muhammad itu benar-benar pesuruh Allah
Kesempurnaan Syahadat itu empat (4) perkara:
1. Diketahui
2. Diikrarkan dengan lidah
3. Ditasdiqkan maknanya didalam hati
4. Diamalkan dari dalam hati hingga melimpah keseluruh anggota
Yang Membinasakan Syahadat itu empat (4) perkara:
1. Syak hatinya pada Allah Ta’ala
2. Menduakan Allah Ta’ala
3. Menyangkal dirinya dijadikan Allah Ta’ala
4. Tiada mengisbatkan dzat, sifat dan af’al Allah Ta’ala dan kebenaran Rasul
Adapun dzikir itu tiga (3) bahagian
1. Dzikir lidah yaitu: Laa ilaha ilallah
2. Dzikir hati yaitu: Allah
3. Dzikir sirr yaitu: Huwa
Adapun Laa ilaha ilallaah dzikir orang Syari’at
Adapun Allah… Allah… dzikir orang Tarikat
Adapun Huwa… Huwa… dzikir orang Hakikat
Laa ilaha ilallaah itu makanan Jasmani
Allah… Allah… itu makanan Qalbu
Huwa… Huwa… itu makanan Ruhani
ALLAH
Alif = Dzat
Lam = Sifat
Lam = Af’al
Ha = Asma’

Wallohu a'lam bisshowab..

Makna Tauhid
Telah berkata Al-Imam Al-Habib Al-Arif billlah, Sheikh Abdullah bin 'Alawi Al-Haddad r.a.:

Kami akan menerangkan tentang zahir dari makna "La Ilaha IllaLlah" (tiada Tuhan yang layak disembah melainkan Allah), kerana kita telah menjelaskan bahawa, makna batin dari kalimah Tauhid tersebut perlu didiamkan dari perbincangan umum.

Ketahuilah bahawa, Tiada Tuhan melainkan Allah bererti, Dialah wajibul wujud lizatihi (kewajibannya adalah wajib dari sudut akal, dan kewujudan-Nya tidak bergantung kepada yang lain). Dia Maha Esa, Maha Memiliki dan Maha Berkuasa. Dia Maha Hidup lagi Maha Mentadbir setiap perkara. Dia bersifat dengan Qodim, di mana tiada permulaan bagi kewujudan-Nya dan Dia juga Abadi yang tiada berakhir bagi kewujudan-Nya.

Dia mengetahui setiap sesuatu dan mampu melakukan setiap sesuatu. Dia melakukan apa yang dikehendaki-Nya, dan berhukum dengan apa yang Dia mahu. Dia tidak menyerupai sesuatupun, dan tidak mempunyai sebarang sekutu bagi-Nya. Dia tidak tertakluk di dalam taklukan masa dan tidak juga sibuk dengan sesuatupun. Dia juga tidak bertempat dan tidak pula berhajat kepada perkara-perkara baharu. Dia tidak memerlukan sesuatupun.

Dari sudut yang lain pula, setiap sesuatu selain-Nya, memerlukan-Nya. Dialah yang menciptakan setiap yang wujud. Dialah yang menciptakan perbuatan setiap makhluk tersebut, baik dan buruknya. Maha Suci Allah s.w.t. yang merupakan sebaik-baik Pencipta. Dialah yang memberi hidayah kepada seseorang dan Dialah jua yang menyesatkan sesiapa yang dikehendaki-Nya.

Dialah yang memberi dan Dialah jua yang menegah. Dialah yang mengampunkan dan Dialah jua yang mengazab sesiapa yang dikehendaki-Nya. Tidak ada sesiapapun yang layak mempersoalkan-Nya dan merekalah (makhluklah) yang akan dipersoalkan. Dialah yang menciptakan dan Dialah yang memberi rezeki.

Dialah yang menurunkan kitab-kitab sebagai wahyu dan Dialah yang mengutuskan para Rasul a.s., sebagai bukti kelembutan-Nya terhadap para hamba-Nya dan kemurahan-Nya terhadap mereka. Maka, wajib bagi para hamba-Nya untuk mentauhidkan-Nya (mengesakan-Nya) dan taat kepada-Nya dalam ibadah, dengan menyahut seruan para Rasul-Nya a.s., dan tidak ada sesuatupun yang wajib bagi-Nya untuk melakukan sesuatu atau meninggalkannya, kerana Dialah Raja dan Pemilik setiap sesuatu, dan menguruskannya. Setiap sesuatu selain-Nya tidak ada hak di sisi-Nya, untuk meminta hak mereka dari-Nya. Dialah yang menjanjikan ganjaran buat para solihin, kerana kemurahan-Nya, dan Dia juga yang menjanjikan azab buat orang-orang yang ingkar kerana keadilan-Nya.

Maka, perkataan TUHAN, meliputi seluruh sifat-sifat yang disebutkan, dan Dialah Allah yang tiada tuhan selain daripada-Nya, kerana setiap sifat tersebut jelas dimiliki oleh-Nya dan tidak dimiliki oleh selain daripada-Nya secara mutlak, samada bersifat dengan salah satu daripada sifat-sifat tersebut, apatah lagi untuk memiliki seluruh sifat-sifat tersebut.

Barangsiapa yang menafikan sifat-sifat ketuhanan dari Allah s.w.t., dan mengisbatkannya kepada selain Allah s.w.t., atau menyekutukan Allah s.w.t. pada sifat-sifat ketuhanan tersebut, maka ia merupakan suatu kedustaan dan akan ditimpa ke atasnya kerugian yang abadi. Merekalah orang-orang yang disebutkan oleh Allah s.w.t. di dalam Al-Qur'an yang bermaksud: "Kami telah memenuhkan neraka Jahannam dengan ramai dari kalangan jin dan manusia, kerana mereka memiliki hati tetapi tidak berfikir dan meneliti dengannya, mereka memiliki mata tetapi tidak mahu melihat (kebenaran) dengannya, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak mahu mendengar (kebenaran) dengannya. Mereka bagaikan binatang, bahkan lebih sesat dari binatang. Merekalah orang-orang yang lalai".

50 Tanya Jawab Aqidah Ahlussunnah (4Madzhab)

عقیدة المسلمین1. Apakah yang dimaksud dengan ilmu agama yang (hukum mempelajarinya)
fardlu ‘ain ?
Jawab: Diwajibkan atas setiap mukallaf (baligh dan berakal) untuk mempelajari
kadar ilmu agama yang ia butuhkan seperti masalah aqidah (keyakinan), bersuci,
shalat, puasa, zakat bagi yang wajib mengeluarkannya, haji bagi yang mampu,
maksiat-maksiat hati, tangan, mata dan lain-lain. Allah ta’ala berfirman:
( [ قل هل يستوي الذين يعلمون والذين لا يعلمون ] (سورة الزمر : 9
Maknanya: “Katakanlah (wahai Muhammad) tidaklah sama orang yang mengetahui
dan orang yang tidak mengetahui” (Q.S. az-Zumar: 9)
Dalam hadits disebutkan:
“طلب العلم فريضة على كل مسلم” (رواه البيهقي)
Maknanya: “Menuntut ilmu agama (yang dlaruri / pokok) adalah wajib atas setiap
muslim (laki-laki dan perempuan)” (H.R. al Bayhaqi)
2. Apakah hikmah dari penciptaan jin dan manusia ?
Jawab: Untuk diperintahkan Allah agar beribadah kepada-Nya. Allah ta’ala
berfirman:
( [ وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون ] (سورة الذاريات : 56
Maknanya: “Dan tiadalah aku ciptakan jin dan manusia kecuali (Aku perintahkan
mereka) untuk beribadah kepada-Ku” (Q.S. adz-Dzariyat: 56)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“حق الله على العباد أن يعبدوه ولا يشركوا به شيئا” (رواه الشيخان)
Maknanya: “Hak Allah atas para hamba adalah mereka beribadah kepada-Nya dan tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatupun” (H.R. al Bukhari dan Muslim)
3. Bagaimanakah sahnya ibadah ?
Jawab: Beribadah kepada Allah (hanya) sah dilakukan oleh orang yang
meyakini adanya Allah dan tidak menyerupakan-Nya dengan sesuatu apapun
dari makhluk-Nya. Allah ta’ala berfirman:
www.darulfatwa.org.au
( [ ليس كمثله شىء ] (سورة الشورى: 11
Maknanya: “Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya dan tidak ada
sesuatupun yang menyerupai-Nya” (Q.S. asy-Syura: 11)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“لا فكرة في الرب” (رواه أبو القاسم الأنصاري)
Maknanya: “Tuhan tidak bisa dipikirkan (dibayangkan)” (H.R. Abu al Qasim al
Anshari)
Al Ghazali berkata:
“لا تصح العبادة إلا بعد معرفة المعبود”.
Maknanya: “Tidak sah ibadah (seorang hamba) kecuali setelah mengetahui (Allah) yang
wajib disembah”.
4. Kenapa Allah mengutus para rasul ?
Jawab: Allah mengutus para rasul untuk mengajarkan kepada umat manusia
hal-hal yang membawa kemaslahatan (kebaikan) dalam agama dan dunia
mereka. Dan untuk mengajak mereka menyembah Allah dan tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatupun. Allah ta’ala berfirman:
( [ فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين ] (سورة البقرة : 213
Maknanya: “…Maka Allah mengutus para nabi untuk memberikan kabar gembira dan
memberi peringatan” (Q.S. al Baqarah: 213)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“أفضل ما قلت أنا والنبيون من قبلي لا إله إلا الله” (رواه البخاري)
Maknanya: “Perkataan paling utama yang aku dan para nabi sebelumku adalah
ucapkan لا إله إلا الله (tiada yang disembah dengan benar kecuali Allah)” (H.R. al
Bukhari)
5. Apakah arti Tauhid ?
Jawab: Tauhid adalah:
“التوحيد إفراد القديم من المحدث”.
“Tauhid adalah mensucikan (Allah) yang tidak mempunyai permulaan dari menyerupai
makhluk-Nya”.
Sebagaimana dijelaskan oleh al Imam al Junayd. Maksud beliau dengan al Qadim
adalah Allah yang tidak mempunyai permulaan, sedangkan al Muhdats adalah
makhluk.
www.darulfatwa.org.au
Allah ta’ala berfirman:
( [ ليس كمثله شىء ] (سورة الشورى: 11
Maknanya: “Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya dan tidak ada
sesuatupun yang menyerupai-Nya” (Q.S. asy-Syura: 11)
Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam ditanya: Perbuatan apa yang
paling utama? Rasulullah menjawab:
“إيمان بالله ورسوله” (رواه البخاري)
Maknanya: “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya” (H.R. al Bukhari)
6. Jelaskan mengenai keberadaan Allah !
Jawab: Allah ada, tidak ada keraguan akan ada-Nya. Ada tanpa disifati dengan
sifat-sifat makhluk dan ada tanpa tempat dan arah. Dia tidak menyerupai
sesuatupun dari makhluk-Nya dan tidak ada sesuatupun dari makhluk-Nya
yang menyerupai-Nya.
Allah ta’ala berfirman:
( [ أفي الله شك ] (سورة إبراهيم : 10
Maknanya: “Tidak ada keraguan akan adanya Allah” (Q.S. Ibrahim: 10)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“كان الله ولم يكن شىء غيره” (رواه البخاري وغيره)
Maknanya: “Allah ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan) dan tidak ada
sesuatupun selain-Nya” (H.R. al Bukhari dan lainnya)
7. Apakah makna firman Allah:
[ وهو معكم أينما كنتم ] ؟
Jawab: Maknanya bahwa Allah mengetahui kalian di manapun kalian berada,
sebagaimana dikatakan oleh Imam Sufyan ats-Tsauri, asy-Syafi’i, Ahmad, Malik
dan lain-lain.
Allah ta’ala berfirman:
( [ وأن الله قد أحاط بكل شىء علما ] (سورة الطلاق : 12
Maknanya: “Dan sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu” (Q.S. ath-
Thalaq: 12)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“اربعوا على أنفسكم فإنكم لا تدعون أصم ولا غائبا وإنما تدعون سميعا قريبا” (رواه البخاري)
Maknanya: “Janganlah kalian memaksakan diri untuk mengeraskan suara (secara
berlebihan), karena kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan ghaib, sesungguhnya
www.darulfatwa.org.au
kalian berdoa kepada Dzat yang maha mendengar lagi maha dekat (secara maknawi,
bukan secara fisik)” (H.R. al Bukhari)
Maknanya bahwa tidak ada sesuatu yang tersembunyi bagi Allah.
8. Apakah dosa yang paling besar ?
Jawab: Dosa paling besar adalah kufur. Dan termasuk kufur adalah syirik. Syirik
adalah menyembah selain Allah. Allah ta’ala berfirman tentang Luqman, bahwa
Luqman berkata:
( [ يا بني لا تشرك بالله إن الشرك لظلم عظيم ] (سورة لقمان : 13
Maknanya: “Wahai anakku, jangan menyekutukan Allah (syirik) karena menyekutukan
Allah (syirik) adalah kezhaliman yang besar” (Q.S. Luqman: 13)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam pernah ditanya: apakah dosa yang paling
besar ? beliau menjawab: “Engkau menyekutukan Allah padahal Ia telah
menciptakanmu” (H.R. al Bukhari dan lainnya)
9. Apakah arti ibadah ?
Jawab: Ibadah adalah puncak ketundukan dan ketaatan sebagaimana yang
dikatakan oleh al Hafizh as-Subki. Allah ta’ala berfirman:
( [ لا إله إلا أنا فاعبدون ] (سورة الأنبياء : 25
Maknanya: “Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Aku (Allah), maka
beribadahlah kepada-Ku” (Q.S. al Anbiya’ : 25)
10. Apakah الدعاء (kadang) bermakna ibadah ?
Jawab: Ya, Allah ta’ala berfirman:
( [ قل إنما أدعو ربي ولا أشرك به أحدا ] (سورة الجن : 20
Maknanya: “Katakanlah (wahai Muhammad) sesungguhnya aku hanyalah beribadah
kepada Tuhanku dan tidak menyekutukan-Nya dengan seorangpun” (Q.S. al Jinn: 20)
Maknanya bahwa aku menyembah atau beribadah kepada Allah.
Allah juga berfirman:
( [ فلا تدعوا مع الله أحدا ] (سورة الجن : 18
Maknanya: “Maka janganlah kamu menyembah (beribadah) seorangpun di samping
(menyembah) Allah” (Q.S. al Jinn: 18)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda yang maknanya adalah: “Doa
adalah ibadah” (H.R. al Bukhari)
Makna ibadah dalam hadits ini adalah kebaikan.
www.darulfatwa.org.au
11. Apakah الدعاء (kadang) mempunyai arti selain ibadah ?
Jawab: Ya, Allah ta’ala berfirman:
( [ ولا تجعلوا دعاء الرسول بينكم كدعاء بعضكم بعضا ] (سورة النور : 63
Maknanya: “Janganlah kamu jadikan doa (panggilan) Rasulullah di antara kamu seperti
panggilan sebagian kamu kepada sebagian yang lain” (Q.S. an-Nur: 63)
12. Apakah hukum memanggil (Nida’) seorang nabi atau seorang wali, meski
tidak di hadapan keduanya, dan apa hukum meminta kepada nabi atau wali
sesuatu yang biasanya tidak pernah diminta oleh umat manusia ?
Jawab: Itu semua boleh dilakukan, karena perbuatan seperti itu tidaklah
dianggap beribadah kepada selain Allah. Ucapan “Wahai Rasulullah” semata
bukanlah syirik. Dalam sebuah hadits yang tsabit disebutkan bahwa Bilal ibn al
Harits al Muzani (salah seorang sahabat Nabi) mendatangi makam Rasulullah
shallallahu ‘alayhi wasallam saat musim paceklik di masa pemerintahan Umar ibn
al Khaththab –semoga Allah meridlainya- lalu Bilal berkata (di depan makam
Nabi): “Wahai Rasulullah ! mohonlah (kepada Allah) agar diturunkan air hujan
untuk umatmu, karena sungguh mereka telah binasa” (H.R. al Bayhaqi dan
lainnya). Apa yang dilakukan sahabat Bilal ini sama sekali tidak diingkari oleh
sahabat Umar dan para sahabat lainnya, bahkan mereka menilai perbuatan
tersebut bagus. Allah ta’ala berfirman:
[ ولو أم إذ ظلموا أنفسهم جاءوك فاستغفروا الله واستغفر لهم الرسول لوجدوا الله توابا رحيما ]
( (سورة النساء : 64
Maknanya: “Sesungguhnya jikalau mereka ketika menzhalimi diri mereka (berbuat
maksiat kepada Allah) kemudian datang kepadamu lalu memohon ampun kepada Allah,
dan Rasulullah-pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati
Allah maha menerima taubat lagi maha penyayang” (Q.S. an-Nisa: 64)
Juga dalam hadits yang tsabit telah disebutkan: Bahwa Ibnu Umar mengatakan:
يا محمد (wahai Muhammad) ketika merasakan semacam kelumpuhan pada kakinya (H.R.
al Bukhari dalam kitabnya al Adab al Mufrad)
13. Jelaskan mengenai arti “Istighatsah” dan “Isti’anah” disertai dengan dalil ?
Jawab: Istighatsah adalah meminta pertolongan ketika dalam keadaan sukar dan
sulit. Sedangkan Isti’anah maknanya lebih luas dan umum. Allah ta’ala
berfirman:
www.darulfatwa.org.au
( [ واستعينوا بالصبر والصلاة ] ( سورة البقرة : 45
Maknanya: “Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat” (Q.S. al Baqarah: 45)
Dalam hadits disebutkan: “Matahari akan mendekat ke kepala manusia di hari kiamat,
ketika mereka berada pada kondisi seperti itu mereka beristighatsah (meminta
pertolongan) kepada Nabi Adam” (H.R. al Bukhari). Hadits ini merupakan dalil
dibolehkannya isti’anah (meminta pertolongan) secara umum kepada selain
Allah. Namun hal itu harus disertai dengan keyakinan bahwa tidak ada yang
bisa mendatangkan bahaya dan memberikan manfa’at secara hakiki kecuali
Allah.
14. Terangkan tentang tawassul dengan para nabi?
Jawab: Para ulama sepakat bahwa tawassul dengan para nabi itu boleh. Tawassul
adalah memohon datangnya manfa’at (kebaikan) atau dihindarkan dari mara
bahaya (keburukan) dari Allah dengan menyebut nama seorang nabi atau wali
untuk memuliakan (ikram) keduanya, dengan disertai keyakinan bahwa yang
mendatangkan bahaya dan manfa’at secara hakiki hanyalah Allah semata. Allah
ta’ala berfirman:
( [ وابتغوا إليه الوسيلة ] (سورة المائدة : 35
Maknanya: “Dan carilah hal-hal yang (bisa) mendekatkan diri kalian kepada Allah”
(Q.S. al Mai-dah: 35)
Dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam
mengajarkan kepada seorang yang buta untuk bertawassul dengannya. Lalu
orang buta tersebut melaksanakannya di belakang (bukan di hadapan) Nabi,
maka Allah mengembalikan penglihatannya (H.R. ath-Thabarani dan
dishahihkannya)
15. Jelaskan mengenai tawassul dengan para wali !
Jawab: Boleh bertawassul dengan para wali, tidak diketahui ada orang yang
menyalahi kebolehan ini dari kalangan Ahlul Haqq (orang-orang yang berada di
jalur kebenaran), baik generasi Salaf maupun Khalaf. Dalam hadits diceritakan
bahwa Umar bertawassul dengan ‘Abbas (paman Rasulullah). Umar berkata:
“Ya Allah kami bertawassul kepada-Mu dengan paman Nabi kami (‘Abbas)
(supaya Engkau turunkan air hujan)” (H.R. al Bukhari)
16. Terangkan mengenai hadits al Jariyah (sebuah hadits di mana Rasulullah
bertanya kepada seorang budak perempuan: “Aina Allah?, lalu ia menjawab:
Fi as-Sama”)!
www.darulfatwa.org.au
Jawab: Hadits tersebut mudltharib (diriwayatkan dengan lafazh matan yang
berbeda-beda dan saling bertentangan sehingga menjadikannya dihukumi
sebagai hadits dla’if). Adapun sebagian ulama yang menganggapnya shahih,
menurut mereka bukan berarti hadits ini mengandung makna bahwa Allah
menempati langit. Imam an-Nawawi mengomentari hadits ini dengan
mengatakan: “Aina Allah adalah pertanyaan tentang derajat dan kedudukan-Nya
bukan mengenai tampat-Nya”. Aina Allah berarti seberapa besar
pengagunganmu terhadap Allah ?. Jawabannya: “Fi as-Sama” mempunyai
makna bahwa Allah, derajat dan kedudukan-Nya sangat tinggi. Tidak boleh
diyakini bahwa Rasulullah bertanya kepada budak perempuan tersebut tentang
tempat (di mana) Allah ? dan juga tidak boleh diyakini bahwa budak perempuan
itu bermaksud Allah menempati langit. Imam Ali ibn Abi Thalib –semoga Allah
meridlainya- berkata:
“إن الذي أين الأين لا يقال له أين …” (ذكره أبو القاسم القشيري في الرسالة القشيرية)
“Tidak boleh dikatakan di mana bagi Dzat yang menciptakan di mana (tempat) …”
(Disebutkan dalam kitab ar-Risalah al Qusyairiyyah karya Abu al Qasim al
Qusyairi). Imam Abu Hanifah dalam kitabnya al Fiqh al Absath menyatakan:
“كان الله ولا مكان ، كان ولم يكن أين ولا خلق وهو خالق كل شىء”.
“Allah ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan) dan belum ada tempat, Dia ada
(pada azal) dan belum ada tempat serta makhluk, dan Dia pencipta segala sesuatu”.
Allah ta’ala berfirman:
( [ ليس كمثله شىء ] (سورة الشورى: 11
Maknanya: “Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya dan tidak ada
sesuatupun yang menyerupai-Nya” (Q.S. asy-Syura: 11)
Dalam hadits:
“كان الله ولم يكن شىء غيره” (رواه البخاري)
Maknanya: “ Allah ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan) dan belum ada sesuatu
selain-Nya” (H.R. al Bukhari)
17. Orang yang mencaci maki Allah hukumnya adalah kafir. Jelaskan
mengenai hal ini disertai dengan dalil !
Jawab: al Qadli ‘Iyadl mengutip Ijma’ (kesepakatan ulama) bahwa orang yang
mencaci maki Allah adalah kafir meskipun dalam keadaan marah, bercanda atau
hati yang tidak lapang (meski hatinya tidak ridla dengan makian terhadap Allah
yang diucapkan oleh lisan).
Allah ta’ala berfirman:
www.darulfatwa.org.au
(ولئن سألتهم ليقولن إنما كنا نخوض ونلعب قل أبالله وءاياته ورسوله كنتم تستهزءون لا تعتذروا قد
(66- كفرتم بعد إيمانكم) (سورة التوبة : 65
Maknanya: “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka katakan
itu), tentulah mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan
bermain-main saja”. Katakanlah (kepada mereka) Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya
dan Rasul-Nya kalian berolok-olok (melecehkan), tidak usah kalian meminta maaf, kalian
benar-benar menjadi kafir setelah kalian beriman” (Q.S. at-Taubah: 65-66)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“إن العبد ليتكلم بالكلمة لا يرى ا بأسا يهوي ا في النار سبعين خريفا” (رواه الترمذي)
Maknanya: “Sungguh seorang hamba jika mengucapkan perkataan (yang melecehkan
atau menghina Allah atau syari’at-Nya) yang dianggapnya tidak bahaya, (padahal
perkataan tersebut) bisa menjerumuskannya ke (dasar) neraka (yang untuk mencapainya
dibutuhkan waktu) 70 tahun (dan tidak akan dihuni kecuali oleh orang kafir)” (H.R. at-
Tirmidzi dan ia menyatakan hadits ini hasan)
18. Sebutkan dalil dibolehkannya ziarah kubur bagi laki-laki dan perempuan
?
Jawab: Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“زوروا القبور فإا تذكركم بالآخرة” (رواه البيهقي)
Maknanya: “Lakukanlah ziarah kubur, karena sesungguhnya ia dapat mengingatkan
kalian akan kehidupan akhirat” (H.R. al Bayhaqi)
19. Bagaimanakah cara masuk Islam ?
Jawab: Cara masuk Islam adalah dengan mengucapkan dua kalimat syahadat,
bukan dengan mengucapkan أستغفر الله . Adapun firman Allah tentang Nabi Nuh
‘alayhi as-salam bahwa ia mengatakan:
( (فقلت استغفروا ربكم) (سورة نوح : 10
Maknanya adalah bahwa Nabi Nuh menyeru kepada kaumnya untuk masuk
Islam dengan beriman kepada Allah dan Nabi-Nya Nuh ‘alayhi as-salam supaya
Allah mengampuni mereka.
Dalam hadits disebutkan:
“أمرت أن أقاتل الناس حتى يشهدوا أن لا إله إلا الله وأني رسول الله” (متفق عليه)
Maknanya: “Aku diperintahkan untuk memerangi umat manusia sehingga mereka
bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku adalah utusan
Allah” (H.R. al Bukhari dan Muslim)
www.darulfatwa.org.au
20. Jelaskan mengenai hukum mengucapkan pujian (mad-h) untuk Rasulullah
!
Jawab: Hukumnya boleh dengan Ijma’ (kesepakatan para ulama’).
Allah ta’ala berfirman:
( (وإنك لعلى خلق عظيم) (سورة القلم : 4
Maknanya: “Dan sesungguhnya engkau wahai Muhammad mempunyai perilaku yang
agung” (Q.S. al Qalam: 4)
Allah juga berfirman:
( (وعزروه ونصروه) (سورة الأعراف : 157
Maknanya: “… dan mereka memuji, mengagungkan dan membela Rasulullah” (Q.S. al
A’raf: 157)
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa suatu ketika ada sejumlah perempuan
yang memuji Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam dengan mengatakan di hadapan
Nabi:
“يا حبذا محمد من جار” (رواه ابن ماجه)
“Muhammad adalah seorang tetangga yang sangat agung” (H.R. Ibnu Majah)
Telah disebutkan dengan sanad yang shahih bahwa tidak sedikit sahabat Nabi
yang memuji-muji Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam seperti Hassan ibn
Tsabit, ‘Abbas dan yang lainnya, dan Rasulullah sendiri tidak mengingkari hal
tersebut, bahkan sebaliknya justru menganggapnya sebagai perbuatan yang
baik.
21. Jelaskan tentang siksa kubur !
Jawab: Beriman akan adanya siksa kubur adalah wajib, ketetapan akan adanya
siksa kubur telah disepakati oleh umat Islam (Ijma’) dan barang siapa yang
mengingkarinya maka ia telah kafir. Allah ta’ala berfirman:
(النار يعرضون عليها غدوا وعشيا ويوم تقوم الساعة أدخلوا ءال فرعون أشد العذاب) (سورة غافر
(46:
Maknanya: “Kepada mereka (orang-orang kafir pengikut Fir’aun) dinampakkan neraka
pada pagi dan petang (di kuburan mereka), dan pada hari terjadinya kiamat, (dikatakan
kepada malaikat): Masukkan Fir’aun dan orang-orang yang mengikutinya dalam
kekufuran ke dalam siksa (neraka) yang sangat pedih” (Q.S. Ghafir: 46)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“استعيذوا بالله من عذاب القبر” (رواه البخاري)
Maknanya: “Mohonlah perlindungan kepada Allah dari siksa kubur” (H.R. al Bukhari)
www.darulfatwa.org.au
22. Apakah makhluk yang pertama kali diciptakan oleh Allah ?
Jawab: Makhluk pertama adalah air. Allah ta’ala berfirman:
( (وجعلنا من الماء كل شىء حي) (سورة الأنبياء: 30
Maknanya: “Dan telah Kami (Allah) ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup (dan
yang mati)” (Q.S. al Anbiya’: 30)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“كل شىء خلق من الماء” (رواه ابن حبان)
Maknanya: “Segala sesuatu diciptakan dari air” (H.R. Ibn Hibban)
23. Terangkan mengenai macam-macam Bid’ah dan sebutkan dalil yang
menunjukkan adanya Bid’ah Hasanah (yang baik) !
Jawab: Bid’ah secara etimologi adalah segala hal yang diadakan tanpa ada
contoh sebelumnya. Adapun dalam tinjauan syara’, Bid’ah terbagi menjadi dua;
Bid’ah Huda (baik) dan Bid’ah Dlalalah (sesat).
Allah ta’ala berfirman:
( (ورهبانية ابتدعوها ما كتبناها عليهم إلا ابتغاء رضوان الله) (سورة الحديد : 27
Maknanya: “… dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak
mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya)
untuk mencari keridlaan Allah” (Q.S. al Hadid: 27)
Allah memuji perbuatan para pengikut nabi Isa ‘alayhissalam yang muslim, yaitu
melakukan rahbaniyyah (menjauhkan diri dari hal-hal yang mendatangkan
kesenangan nafsu, supaya bisa berkonsentrasi penuh dalam melakukan ibadah),
padahal hal itu tidak diwajibkan atas mereka. Hal ini mereka lakukan sematamata
untuk mencari ridla Allah.
Dalam hadits disebutkan:
“من سن في الإسلام سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل ا من بعده” (رواه مسلم)
Maknanya: “Barang siapa yang merintis (memulai) dalam Islam perbuatan yang baik,
maka ia mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang setelahnya yang melakukan
perbuatan baik tersebut” (H.R. Muslim)
Para sahabat Nabi dan generasi muslim setelahnya banyak melakukan hal-hal
baru (yang tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah) yang baik dalam agama, dan
umat Islam menerima hal itu seperti membangun mihrab (tempat imam di
masjid), adzan kedua untuk shalat jum’at, pemberian titik dalam mushhaf (al
Qur’an) dan peringatan maulid Nabi.
www.darulfatwa.org.au
24. Jelaskan mengenai perbuatan sihir !
Jawab: Melakukan sihir hukumnya adalah haram. Allah berfirman:
( (وما كفر سليمان ولكن الشياطين كفروا يعلمون الناس السحر) (سورة البقرة : 102
Maknanya: “Dan tidaklah Nabi Sulaiman itu kafir, akan tetapi syetan-syetan itulah
yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia (dengan meyakini bahwa hal ini
sebagai perkara yang halal dan boleh)” (Q.S. al Baqarah: 102)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda yang maknanya: “Jauhilah tujuh
hal yang membinasakan. Beliau ditanya: Apa saja tujuh hal itu, wahai Rasulullah ?,
beliau menjawab: Menyekutukan Allah, sihir …”(H.R. Muslim)
25. Sebutkan dalil bahwa orang yang melempar lembaran bertuliskan nama
Allah ke tempat-tempat kotor (menjijikkan) dengan maksud melecehkan
telah kafir !
Jawab: Tidak boleh melemparkan lembaran bertuliskan nama Allah ke tempat
kotor (menjijikkan). Dan barang siapa melakukan hal itu dengan maksud
melecehkan (menghina) maka ia telah kafir.
Allah ta’ala berfirman:
- (قل أبالله وءاياته ورسوله كنتم تستهزءون لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم) (سورة التوبة : 65
(66
Maknanya: “Katakanlah wahai Muhammad (kepada mereka) Apakah terhadap Allah,
ayat-ayat-Nya dan rasul-Nya kalian berolok-olok (melecehkan), tidak usah kalian
meminta maaf, kalian benar-benar menjadi kafir setelah kalian beriman” (Q.S. at-
Taubah: 65-66)
Ibn Abidin berkata: “Telah kafir (keluar dari Islam) orang yang melempar mushhaf (al
Qur’an) ke tempat-tempat kotor (menjijikkan) sekalipun niatnya tidak bermaksud
melecehkan karena perbuatannya itu (sudah) menunjukkan pelecehan (penghinaan)”.
26. Apakah hukum nadzar ?
Jawab: Dibolehkan bernadzar dalam ketaatan kepada Allah, dan nadzar wajib
dipenuhi (dilaksanakan). Adapun nadzar dalam hal yang diharamkan maka
hukumnya tidak boleh dan tidak wajib dipenuhi. Allah berfirman:
( (يوفون بالنذر) (سورة الإنسان : 7
Maknanya: “Mereka (senantiasa) memenuhi nadzar” (Q.S. al Insan: 7)
Dalam hadits juga disebutkan:
“من نذر أن يطيع الله فليطعه ومن نذر أن يعصيه فلا يعصه” (رواه البخاري)
www.darulfatwa.org.au
Maknanya: “Barang siapa yang bernadzar untuk mentaati Allah maka haruslah ia taat
kepada-Nya, dan barang siapa bernadzar untuk bermaksiat kepada-Nya maka janganlah
ia bermaksiat kepada-Nya” (H.R. al Bukhari)
27. Sebutkan dalil bahwa suara perempuan itu bukan aurat !
Jawab: Allah ta’ala berfirman:
( (وقلن قولا معروفا) (سورة الأحزاب : 22
Maknanya: “Dan katakanlah (wahai para istri Nabi) perkataan yang baik” (Q.S. al
Ahzab: 22)
Al Ahnaf ibn Qais berkata: “Aku telah mendengar hadits dari mulut Abu Bakr, Umar,
Utsman dan Ali. Dan aku tidak pernah mendengar hadits sebagaimana aku
mendengarnya dari mulut ‘Aisyah” (H.R. al Hakim dalam kitab al Mustadrak)
28. Jelaskan mengenai sifat kalam Allah !
Jawab: Allah mempunyai sifat kalam yang tidak serupa dengan kalam kita. Sifat
kalam-Nya bukan berupa huruf, suara dan bahasa.
Allah ta’ala berfirman:
( (وكلم الله موسى تكليما) (سورة النساء : 164
Maknanya: “Dan Allah telah benar-benar memperdengarkan kalam-Nya kepada Musa”
(Q.S. an-Nisa: 164)
Imam Abu Hanifah dalam kitab al Fiqh al Absath mengatakan:
“ويتكلم لا ككلامنا ، ونحن نتكلم بالآلات والحروف والله تعالى يتكلم بلا ءالة ولا حروف”.
Maknanya: “Allah mempunyai sifat kalam yang tidak menyerupai pembicaraan kita,
kita berbicara menggunakan organ-organ pembicaraan dan huruf, sedangkan kalam
Allah tidaklah dengan organ-organ pembicaraan dan huruf”.
29. Apa makna firman Allah :
(الرحمن على العرش استوى) ؟
Jawab: Imam Malik berkata:
“استوى كما وصف نفسه ولا يقال كيف وكيف عنه مرفوع”
Maknanya: “Istawa sebagaimana Ia mensifati Dzat-Nya, tidak dikatakan (mengenai
istawa) bagaimana, dan sifat-sifat makhluk mustahil bagi-Nya”.
Al Kayf adalah sifat makhluk. Di antara sifat makhluk adalah duduk,
bersemayam dan menempati suatu tempat dan arah. Imam al Qusyairi berkata:
www.darulfatwa.org.au
“Istawa berarti hafizha, qahara dan abqa; memelihara, menundukkan dan menguasai,
serta menetapkan”.
Tidak boleh diyakini bahwa Allah duduk atau bersemayam di atas ‘arsy, karena
keyakinan seperti ini adalah aqidah orang-orang yahudi. Dan aqidah ini
merupakan pendustaan terhadap firman Allah:
( (فلا تضربوا لله الأمثال) (سورة النحل : 74
Maknanya: “Maka janganlah kalian mengadakan serupa-serupa bagi Allah” (Q.S. an-
Nahl: 74)
Allah ta’ala berfirman:
( (وبرزوا لله الواحد القهار) (سورة إبراهيم : 48
Maknanya: “Dan mereka berkumpul untuk dihisab oleh Allah yang Maha Esa lagi
Maha menundukkan dan menguasai” (Q.S. Ibrahim: 48)
Imam Ali ibn Abi Thalib -radhiyallahu ‘anhu- berkata:
“إن الله خلق العرش إظهارا لقدرته ولم يتخذه مكانا لذاته” (رواه أبو منصور البغدادي)
“Sesungguhnya Allah menciptakan ‘arsy untuk menampakkan kekuasaan-Nya, bukan
untuk dijadikan tempat bagi Dzat-Nya” (diriwayatkan oleh Abu Manshur al
Baghdadi)
30. Terangkan mengenai Qadar (takdir) !
Jawab: Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini; kebaikan, keburukan, ketaatan,
kemaksiatan, keimanan, kekufuran terjadi dengan takdir Allah, masyi-ah
(kehendak)-Nya dan diketahui oleh-Nya. Kebaikan, keimanan dan ketaatan
terjadi atas ketentuan Allah dan hal itu dicintai serta diridlai-Nya. Sedangkan
keburukan, kemaksiatan dan kekufuran juga terjadi dengan ketentuan Allah,
namun tidak dicintai dan tidak diridlai-Nya. Dan tidak boleh dikatakan takdir
Allah (sifat maha menentukan) yang merupakan sifat-Nya adalah buruk.
Allah ta’ala berfirman:
( (إنا كل شىء خلقناه بقدر) (سورة القمر : 49
Maknanya: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran
(ketentuan)” (Q.S. al Qamar: 49)
Dalam hadits disebutkan:
“كل شىء بقدر حتى العجز والكيس” (رواه مسلم)
Maknanya: “Segala sesuatu terjadi dengan pengaturan (ketetapan Allah) sampai
tumpulnya otak dan kecerdasan” (H.R. Muslim)
31. Sebutkan dalil diharamkannya seorang laki-laki berjabat tangan dengan
perempuan yang bukan mahramnya !
www.darulfatwa.org.au
Jawab: Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“لأن يطعن أحدكم بحديدة في رأسه خير له من أن يمس امرأة لا تحل له” (رواه الدارقطني)
Maknanya: “Jika salah seorang di antara kalian ditusuk kepalanya dengan sebuah besi,
itu lebih ringan baginya dari pada disiksa karena menyentuh seorang perempuan yang
tidak halal baginya” (H.R. ad-Daraquthni)
Dalam hadits lain beliau juga bersabda:
“وزنى اليد البطش” (رواه البخاري)
Maknanya: “Dan zina tangan adalah menyentuh” (H.R. al Bukhari)
32. Jelaskan tentang menbaca al Qur’an untuk mayit !
Jawab: Membaca al Qur’an untuk mayit muslim hukumnya boleh. Allah ta’ala
berfirman:
( (وافعلوا الخير) (سورة الحج : 77
Maknanya: “Dan lakukanlah kebaikan” (Q.S. al Hajj: 77)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“اقرءوا على موتاكم يس” (رواه ابن حبان وصححه)
Maknanya: “Bacalah untuk mayit-mayit kalian surat Yasin” (H.R. Ibnu Hibban dan
dishahihkannya)
Ahlussunnah sepakat dibolehkannya membaca al Qur’an untuk mayit
dan bahwa bacaan itu bermanfaat bagi si mayit. al Imam asy-Syafi’i berkata:
“Adalah kebaikan apabila dibacakan di atas kuburan mayit muslim beberapa
ayat al Qur’an dan lebih baik jika dibacakan al Qur’an seluruhnya” (dituturkan
oleh Imam an-Nawawi dalam Riyadlus-shalihin)
33. Sebutkan dalil bahwa shadaqah bisa memberikan manfaat terhadap mayit
!
Jawab: Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث صدقة جارية وعلم ينتفع به وولد صالح يدعو له” (رواه
ابن حبان)
Maknanya: ”Apabila seseorang meninggal dunia, terputuslah amal perbuatannya (yang
dapat terus mengalirkan pahala untuknya), kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang
bermanfaat dan anak shalih yang mendo’akannya” (H.R. Ibnu Hibban)
Ketiga hal tersebut adalah di antara amal yang bisa dirasakan manfaatnya
oleh mayit muslim karena dialah penyebab terjadinya. Begitu juga firman Allah:
www.darulfatwa.org.au
( (وأن ليس للإنسان إلا ما سعى) (سورة النجم : 39
Yakni perbuatan baik yang ia lakukan sendiri, hal itu bermanfaat baginya. Dan
perbuatan baik yang dilakukan orang lain untuknya yang bukan perbuatannya
sendiri, hal ini juga bermanfaat baginya karena fadll (karunia dan kemurahan)
Allah ta’ala kepadanya. Sebagai misal adalah shalat jenazah, ia bukan amal
perbuatan yang dilakukan mayit, tapi mayit merasakan manfa’at dari shalat
tersebut. Dan juga seperti doa Rasulullah untuk orang lain. Doa itu bukan
perbuatan orang yang didoakan, namun doa tersebut bisa dirasakan
manfaatnya, seperti doa Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam untuk Ibnu
‘Abbas:
“اللهم علمه الحكمة وتأويل الكتاب” (رواه البخاري)
Maknanya: “Ya Allah ajarilah ia hikmah dan (kemampuan untuk) mentakwil al
Qur’an” (H.R. Bukhari)
34. Sebutkan dalil dibolehkannya qiyam Ramadlan lebih dari 11 raka’at !
Jawab: Allah ta’ala berfirman:
( (وافعلوا الخير لعلكم تفلحون) (سورة الحج : 77
Maknanya: “Dan lakukan kebaikan supaya kalian beruntung” (Q.S. al Hajj: 77)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“صلاة الليل مثنى مثنى ” (رواه البخاري)
Maknanya: “Shalat malam itu dilakukan dua raka’at dua raka’at” (H.R. Bukhari)
Beliau juga bersabda:
“الصلاة خير موضوع فمن شاء استقل ومن شاء استكثر” (رواه مسلم)
Maknanya: “Shalat adalah (termasuk) amal yang terbaik, maka barangsiapa
berkehendak, ia (boleh) menyedikitkan bilangan raka’atnya dan barangsiapa berkehendak,
ia (boleh) memperbanyak (bilangan raka’atnya) –yang dimaksud dalam hal ini adalah
shalat sunnah (nawafil) -” (H.R. Muslim)
35. Apa dalil dibolehkannya menggunakan rebana?
Jawab: Abu Dawud meriwayatkan bahwa ada seorang perempuan yang berkata
kepada Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam (maknanya): “Sungguh aku telah
bernadzar untuk memukul rebana di depan engkau, jika Allah
mengembalikanmu dalam keadaan selamat”. Beliau menjawab: ”Jika engkau
telah bernadzar, maka penuhilah (laksanakan) nadzarmu !”.
www.darulfatwa.org.au
36. Siapakah nabi dan rasul pertama?
Jawab: Nabi dan rasul yang pertama adalah Adam ‘alayhissalam. Allah ta’ala
berfirman:
( (إن الله اصطفى آدم ) (سورة آل عمران : 33
Maknanya: “Sesungguhnya Allah ta’ala memilih Adam dan Nuh (sebagai nabi)…”
(Q.S. Ali Imran: 33)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda yang maknanya: “Adam dan nabinabi
yang lain di bawah benderaku pada hari kiamat” (H.R. at- Tirmidzi)
37. Sebutkan sifat-sifat yang pasti (wajib) berlaku bagi para nabi dan sifatsifat
yang mustahil ada pada mereka !
Jawab: Para nabi wajib (pasti) bersifat jujur, amanah (dapat dipercaya), sangat
cerdas, menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang tercela, pemberani dan
fashih dalam berbicara. Mustahil bagi mereka berdusta, khiyanah (tidak dapat
dipercaya), berbuat tercela, zina dan dosa-dosa besar lainnya serta kekufuran,
baik sebelum diangkat menjadi nabi maupun setelahnya. Allah ta’ala berfirman:
( (وكلا فضلنا على العالمين) (سورة الأنعام : 86
Maknanya: “Dan masing-masing nabi itu kami lebihkan derajat mereka di atas umat
seluruhnya” (Q.S. al An’am: 86)
Dalam hadits disebutkan :
“ما بعث الله نبيا إلا حسن الوجه حسن الصوت” (رواه الترمذي)
Maknanya: “Tidaklah Allah mengutus seorang nabi kecuali bagus rupanya dan indah
suaranya” (H.R. at-Tirmidzi)
38. Apakah makna firman Allah
؟ ( (لم يلد ولم يولد) (سورة الإخلاص : 3
Jawab : Bahwa Allah tidak berasal dari sesuatu (tidak diperanakkan) dan tidak
terlepas dari-Nya sesuatu (tidak beranak). Allah tidak menempati sesuatu, tidak
terlepas dari-Nya sesuatu dan tidak ditempati oleh sesuatu. Al Imam Ja’far ash-
Shadiq berkata: “Barang siapa beranggapan bahwa Allah di dalam sesuatu, dari sesuatu
atau di atas sesuatu, sungguh ia telah musyrik”. (diriwayatkan oleh Abu al Qasim al
Qusyairi dalam ar-Risalah al Qusyairiyyah)
www.darulfatwa.org.au
39. Sebutkan dalil dibolehkannya membaca shalawat atas nabi Muhammad
shallallahu ‘alayhi wasallam setelah adzan !
Jawab: Bershalawat atas Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam setelah adzan adalah
boleh. Tidak perlu didengarkan pendapat orang yang mengharamkannya. Allah
ta’ala berfirman :
(إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما) (سورة
( الأحزاب : 56
Maknanya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi,
hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam
kepadanya” (Q.S. al Ahzab: 56)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“إذا سمعتم المؤذن فقولوا كما يقول ثم صلوا علي” (رواه مسلم)
Maknanya: “Apabila kalian mendengar muadzdzin (orang yang mengumandangkan
adzan), maka ucapkanlah seperti yang diucapkannya kemudian bacalah shalawat
untukku” (H.R. Muslim)
Beliau juga bersabda:
“من ذكرني فليصل علي” (رواه الحافظ السخاوي)
Maknanya: “Barang siapa menyebutku maka hendaklah bershalawat untukku” (H.R. al
Hafizh as-Sakhawi)
40. Apakah pengertian riddah dan sebutkan macam-macamnya !
Jawab: Riddah adalah memutus keislaman (orangnya disebut murtad) dengan
kekufuran. Riddah terbagi tiga:
1. Riddah Qauliyyah (perkataan) seperti mencaci maki Allah, para nabi atau
Islam, walaupun dalam keadaan marah.
2. Riddah Fi’liyyah (perbuatan) seperti melempar mushhaf (al Qur’an) ke
tempat-tempat kotor dan juga seperti menginjak mushhaf.
3. Riddah Qalbiyyah (hati) seperti meyakini bahwa Allah adalah benda atau
roh, meyakini bahwa Allah duduk di atas ‘arsy atau menempati langit
atau meyakini bahwa Dzat Allah berada di semua tempat atau di suatu
arah.
Allah ta’ala berfirman:
( (ولقد قالوا كلمة الكفر وكفروا بعد إسلامهم) (سورة التوبة : 74
Maknanya: “Dan mereka telah benar-benar mengatakan perkataan kufur, mereka telah
kafir setelah keislaman mereka” (Q.S. at-Taubah: 74)
Ia juga berfirman:
www.darulfatwa.org.au
( (لا تسجدوا للشمس ولا للقمر) (سورة فصلت : 37
Maknanya: “Janganlah kalian bersujud kepada matahari dan rembulan” (Q.S.
Fushshilat: 37)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“إن العبد ليتكلم بالكلمة ما يتبين فيها يهوي ا في النار أبعد مما بين المشرق والمغرب” (رواه البخاري
ومسلم)
Maknanya: “Sesungguhnya seorang hamba jika mengucapkan perkataan (yang
melecehkan atau menghina Allah atau syari’at-Nya) yang tidak dianggapnya bahaya,
(padahal perkataan tersebut) bisa menjerumuskannya ke (dasar) neraka (yang
kedalamannya) lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat” (H.R. al Bukhari dan
Muslim)
41. Sebutkan dalil dibolehkannya peringatan maulid Nabi shallallahu ‘alayhi
wasallam !
Jawab: Allah ta’ala berfirman:
( (وافعلوا الخير لعلكم تفلحون) (سورة الحج : 77
Maknanya: “Dan lakukanlah kebaikan supaya kalian beruntung” (Q.S. al Hajj : 77)
Dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“من سن في الإسلام سنة حسنة فله أجرها” (رواه مسلم)
Maknanya: “Barang siapa memulai (merintis) dalam Islam perbuatan yang baik maka
(akan) memperoleh pahalanya” (H.R. Muslim)
42. Apakah yang dimaksud sabda Nabi :
“إذا سألت فاسأل الله وإذا استعنت فاستعن بالله ” ؟
Jawab: Bahwa yang lebih baik untuk dimohon dan dimintai pertolongan adalah
Allah. Hadits ini tidak bermakna: “Jangan memohon dan jangan meminta
pertolongan kepada selain Allah”. Hadits di atas serupa dengan hadits riwayat
Ibnu Hibban:
“لا تصاحب إلا مؤمنا ولا يأكل طعامك إلا تقي” (رواه ابن حبان)
Yang bermakna: “Yang paling layak untuk diberi makanan adalah orang
bertaqwa dan yang layak dijadikan kawan adalah seorang mukmin”. Hadits
tersebut tidak berarti haram memberi makan kepada selain orang mukmin dan
haram menjadikannya sebagai teman. Allah ta’ala memuji kaum muslimin di
dalam al Qur’an dengan firman-Nya:
www.darulfatwa.org.au
( (ويطعمون الطعام على حبه مسكينا ويتيما وأسيرا) (سورة الإنسان : 8
Maknanya: “Dan mereka memberikan makanan karena Allah kepada orang miskin, anak
yatim dan orang kafir yang ditawan” (Q.S. al Insan: 8)
Dalam shahih al Bukhari dan shahih Muslim diceritakan mengenai tiga orang
yang meminta kepada Allah dengan wasilah amal shalih mereka, sehingga Allah
memudahkan kesulitan mereka.
43. Sebutkan dalil dibolehkannya ziarah ke makam Rasulullah bagi laki-laki
dan perempuan !
Jawab: Disunnahkan berziarah ke makam Nabi dengan Ijma’ (kesepakatan para
ulama) sebagaimana dikutip oleh al Qadhi ‘Iyadh, an-Nawawi.
Allah ta’ala berfirman:
(ولو أم إذ ظلموا أنفسهم جاءوك فاستغفروا الله واستغفر لهم الرسول لوجدوا الله توابا رحيما)
( (سورة النساء : 64
Maknanya: “Sesungguhnya jikalau mereka ketika menzhalimi diri mereka (berbuat
maksiat kepada Allah), kemudian datang kepadamu lalu memohon ampun kepada Allah,
dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah
maha penerima taubat lagi maha penyayang” (Q.S. an-Nisa’ : 64)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“من زار قبري وجبت له شفاعتي” (رواه الدارقطني وقواه الحافظ السبكي)
Maknanya: “Barang siapa berziarah ke makamku, maka pasti ia akan memperoleh
syafa’atku” (H.R. ad-Daraquthni dan dinilai kuat oleh al Hafizh as-Subki)
Sedangkan hadits:
“لا تشد الرحال إلا إلى ثلاثة مساجد …”.
Maksudnya adalah barangsiapa berkeinginan melakukan perjalanan untuk
tujuan shalat di suatu masjid, hendaklah ia pergi ketiga masjid (masjid al Haram,
masjid an-Nabawi dan masjid al Aqsha), karena shalat di tiga masjid tersebut
pahalanya dilipatgandakan. Anjuran tersebut diartikan sebagai sunnah
hukumnya, bukan wajib. Jadi hadits tersebut khusus menerangkan tentang
melakukan perjalanan untuk tujuan shalat. Di dalamnya tidak ada keterangan
bahwa tidak boleh berziarah ke makam Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam.
44. Sebutkan dalil dibolehkannya tabarruk (mengambil berkah atau mencari
tambahan kebaikan) !
Jawab: Bertabarruk dengan Nabi dan semua peninggalannya (atsar) adalah
boleh. Allah ta’ala berfirman mengenai ucapan nabi Yusuf ‘alayhissalam :
www.darulfatwa.org.au
( (اذهبوا بقميصي هذا فألقوه على وجه أبي يأت بصيرا) (سورة يوسف : 93
Maknanya: “Pergilah kamu dengan membawa gamisku ini, lalu letakkanlah kewajah
ayahku nanti ia akan melihat kembali” (Q.S. Yusuf: 93)
Dalam hadits disebutkan: “Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam
membagi-bagikan rambutnya kepada orang-orang supaya mereka bertabarruk
dengannya” (H.R. al Bukhari dan Muslim)
45. Apakah dalil dibolehkannya memakai hirz1 yang didalamnya hanya
tertulis al Qur’an dan semacamnya, dan tidak ada sama sekali di dalamnya
lafazh-lafazh tidak jelas yang diharamkan ?
Jawab: Allah ta’ala berfirman:
( (وننزل من القرآن ما هو شفاء ورحمة للمؤمنين) (سورة الإسراء : 82
Maknanya: “Dan kami turunkan dari al Qur’an sesuatu yang di dalamnya terdapat
obat kesembuhan dan rahmat bagi orang-orang yang beriman” (Q.S. al Isra’: 82)
Dalam hadits disebutkan bahwa ‘Abdullah ibn ‘Amr berkata: “Kami dulu
mengajarkan ayat-ayat al Qur’an kepada anak-anak kami, dan kepada anak yang belum
baligh kami menulisnya di atas kertas lalu menggantungkannya di atas dadanya” (H.R.
at-Tirmidzi)
46. Terangkan mengenai menyebut nama Allah (dzikrullah) ketika mengiringi
jenazah !
Jawab: Menyebut nama Allah (dzikrullah) ketika mengiringi jenazah hukumnya
boleh tanpa ada khilaf (perbedaan pendapat). Allah berfirman:
( (يا أيها الذين ءامنوا اذكروا الله ذكرا كثيرا) (سورة الأحزاب : 41
Maknanya: “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (menyebut nama Allah)
dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya” (Q.S. al Ahzab: 41)
Allah ta’ala juga berfirman:
( (الذين يذكرون الله قياما وقعودا وعلى جنوم) (سورة ءال عمران : 191
Maknanya: “(Yaitu) … orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring” (Q.S. Ali Imran: 191)[
Dalam hadits diterangkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam
berdzikir (menyebut nama Allah) dalam setiap situasi dan kondisi (H.R. Muslim)
1 Hirz adalah kertas yang berisikan tulisan ayat-ayat al Qur’an atau dzikir kemudian
dibungkus rapat dan dikalungkan di leher.
www.darulfatwa.org.au
47. Jelaskan tentang takwil !
Jawab: Takwil adalah memahami nash (al Qur’an dan Hadits) bukan secara
zhahirnya. Takwil diperbolehkan terhadap ayat-ayat dan hadits yang zhahirnya
mengundang pembaca untuk memahami makna yang rusak dan tidak benar
(padahal sesungguhnya makna ayat atau hadits tersebut tidak demikian), bahwa
Allah memiliki tangan (yang merupakan anggota badan), muka (yang
merupakan anggota badan) atau Ia duduk di atas ‘Arsy, menempati suatu arah
atau disifati dengan salah satu sifat makhluk. Allah berfirman:
( (وما يعلم تأويله إلا الله والراسخون في العلم) (سورة ءال عمران : 7
Maknanya: “Tidak ada yang mengetahui takwilnya (ayat-ayat mutasyabihat) kecuali
Allah dan orang-orang mendalam ilmunya” (Q.S. Ali Imran: 7)
Dalam hadits disebutkan bahwa Nabi berdoa untuk Ibn Abbas: “Ya Allah
ajarilah ia hikmah dan (kemampuan untuk) mentakwil al Qur’an” (H.R. al Bukhari,
Ibnu Majah dan al Hafizh Ibn al Jawzi)
48. Sebutkan dalil yang menerangkan bahwa iman adalah syarat diterimanya
amal shalih !
Jawab: Allah berfirman:
(ومن يعمل من الصالحات من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فأولئك يدخلون الجنة ولا يظلمون نقيرا)
( (سورة النساء : 124
Maknanya: “Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan sedang ia orang beriman (artinya ini adalah syarat), maka mereka itu akan
masuk surga dan mereka tidak dianiaya sama sekali” (Q.S. an-Nisa: 124)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“أفضل الأعمال إيمان بالله ورسوله” (رواه البخاري)
Maknanya: “Perbuatan yang paling utama (secara mutlak) adalah beriman kepada
Allah dan rasul-Nya” (H.R. al Bukhari)
49. Apakah makna firman Allah :
(كل شىء هالك إلا وجهه) ؟
Jawab: al Imam al Bukhari berkata: ( إلا وجهه ) “kecuali sulthan (tasharruf –
kekuasaan-) Allah”. Al Imam Sufyan ats-Tsauri mengatakan: “…Kecuali amal
shaleh yang dilakukan hanya untuk mengharap ridla Allah”.
www.darulfatwa.org.au
50. Apakah makna firman Allah :
؟ ( (ءأمنتم من في السماء أن يخسف بكم الأرض) (سورة الملك : 16
Jawab: Pakar tafsir, al Fakhr ar-Razi dalam tafsirnya dan Abu Hayyan al
Andalusi dalam tafsir al Bahr al Muhith mengatakan: “Yang dimaksud من في السماء
dalam ayat tersebut adalah malaikat”. Ayat tersebut tidak bermakna bahwa
Allah bertempat di langit.
51. Apakah makna firman Allah ta’ala :
( (والسماء بنيناها بأيد وإنا لموسعون) (سورة الذاريات : 47
Jawab: Ibnu Abbas mengatakan: “Yang dimaksud بأيد adalah “dengan
kekuasaan”, bukan maksudnya tangan yang merupakan anggota badan (jarihah)
kita, karena Allah maha suci darinya.
www.darulfatwa.org.au
Al Imam asy-Syafi’i berkata:
“لا يجوز على الله التغير في ذاته ولا التبدل في صفاته”.
(ذكره الحافظ الزبيدي في كتاب إتحاف السادة المتقين)
“Mustahil berlaku perubahan pada Dzat Allah dan Mustahil berlaku pergantian pada
sifat-sifat-Nya” (Disebutkan oleh al Hafizh az-Zabidi dalam kitab Ithaf as-Saadah al
Muttaqin)
Diriwayatkan dengan sanad yang kuat bahwa Imam Malik berkata
tentang istiwa’ Allah:
” استوى كما وصف نفسه ولا يقال كيف وكيف عنه مرفوع “.
“Allah istawa sebagaimana Ia mensifat Dzat-Nya, tidak dikatakan Kayfa (bagaimana
istawa-Nya) dan Kayfa ( bagaimana; sifat-sifat benda) itu mustahil bagi Allah”.
Al Imam Abu Hanifah dalam sebagian risalahnya tentang ilmu kalam
mengatakan:
” أنى يشبه الخالق مخلوقه “
“Mustahil Allah menyerupai makhluk-Nya”.
Maknanya tidak sah secara akal dan naql bahwa pencipta menyerupai ciptaan-
Nya.
Al Imam Ahmad ibn Hanbal dan al Imam Dzu an-Nun al Mishri (W. 245
H) salah seorang murid terkemuka al Imam Malik mengatakan:
“مهما تصورت ببالك فالله بخلاف ذلك”
Maknanya: “Apapun yang terlintas dalam benak kamu (tentang Allah), maka Allah
tidak seperti itu”.
Maknanya bahwa Allah bukan sesuatu yang bisa dibayangkan dalam benak,
karena setiap yang terbayang dalam benak adalah makhluk. Jadi Allah maha
suci dari berupa benda, maha suci dari tempat, bentuk, gambar, duduk, berubah
dan bersemayam.

http://darulfatwa.org.au/