Selasa, Oktober 30

Thariqat dan Majelis zikr

1. Tariqat dan kumpulan2 majlis / alkah dzikirnya.

- AlQuran Al Jin – 16: “ Wa allawis taqaamu ‘alat THARIIQATI la asqaina hum ma an ghadaqaa “
artinya : “Bahwasanya jika mereka tetap berdiri diatas THARIQAT/jalan/cara/metode yang benar niscaya akan Kami turunkan hujan (rahmat) yang lebat (nikmat yang banyak)”

- Hadits Riwayat At Tharmizi : “Apabila kamu melalui Taman Syorga , maka ikutlah atau masuklah kamu padanya!”
bertanya Para Sahabat : “Apakah taman syorga itu ya Rasulullah?”
Rasulullah : “Yaitu Alqah – alqah Dzikir” (alqah = bundaran orang yang duduk berkeliling)

-Hadist : “Dari Ali Karamallahu Wajhah : “Aku katakan ya Rasulullah, manakah Thariqat/jalan yang sedekat-dekatnya pada Allah dan semudah2nya atas hamba Allah dan semulia2nya disisi Allah?” Rasulullah : “Ya Ali penting atas kamu berkekalan senantiasa dzikir kepada Allah”. Ali : “Tiap orang berdzikir pada Allah”. Rasulullah : “Ya Ali, tidak ada terjadi kiamat sehingga tiada lagi diatas bumi ini orang yang berdzikir Allah Allah”

2. Wali Mursyid / Wasilah / Pembimbing dan mengenai Nur (Rohani) Muhammad.
- Al Quran - Al Kahfi 16 : “May yahdi llaahu fahuwal muhtadi, wa mayudhlil falan tajida lahuu WALLIY-YAM MURSYIDA”
artinya : “Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapatkan petunjuk, dan barang siap yang disesatkanNya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang WALIYAM MURSYIDA yang dapat membimbingmu “

- Hadits Riwayat Abu Daud : “Kun maqallaahi fainlamtakun ma’allaahi fakun ma’a man ma’allahi fainahuu yuushiluka ilallaahi”
artinya : “Jadikanlah dirimu beserta Allah, jika engkau belum bisa beserta Allah, maka besertalah dengan Orang2 yang beserta Allah, maka sesungguhnya orang itulah yang menghubungkan engkau kepada Allah”

-Hadits Riwayat Ibnu Majjah : “Mereka mensyafaati seperti Rasul menSyafaati”

-Hadist Riwayat Tabrani, Al Hakim dan Abu Naim : “Kalau namanya disebut, ummat pun telah menyebut Nama Ku dan sebaliknya, ketika nam Ku disebut, telah turut pula namanya didalamnya”

- Al Quran – Al Maidah 35 : “Yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullaha wabtaghuu ilaihil wasiilata wajaahidu fiisabiihii la’alakum tuflihuun”
artinya : “Wahai orang2 beriman, bertaqwalah pada Allah, carilah Wasilah, dan bersungguh2lah di atasnya (bersamanya), niscaya engkau mendapat kemenangan”

- Al Quran An Nur 35 : “Nur Illahi berdampingan dengan Nur Muhammad, itulah diberikan kepada manusia yang di kehendakiNYA”.

-Al Quran – Al Hijr 29 : “Faidzaa sawwaituhuu wanafakhtu fiihi mirruuhii faqa’uu lahuu saajidin”
Artinya : “Maka setelah Aku sempurnakan dia dan Aku tiupkan di dalamnya sebagian Roh-ku , rebahkanlah dirimu bersujud padanya”

- Hadist Qudsi Riwayat Imam Bukhari :
“ Barang siapa yang memusuhi seseorang Wali Ku , maka Aku umumkan perang kepadanya, dan bila hamba Ku menghampirkan diri kepada Ku dengan suatu amalan, tanda kasih ia kepada Ku daripada sekedar amalan2 yang telah Ku wajibkan atasnya. Kemudian ia terus menerus mendekatkan dirinya kepada Ku dengan amalan2 yang baik, hingga Aku mencintainya. Maka Aku adalah pendengarannya bila ia mendengar , dan Aku adalah penglihatanya bila ia melihat dan Aku tangannya bila ia menyentuh, dan Aku adalah kaki nya bila ia berjalan, demi jika memohon niscaya Aku perkenankan, demi jika ia meminta perlindungan pastilah Aku lindungi dia”

3. Allah Maha Hadir, bahkan ada bersama kita.
Al Baqarah – 115 : “Kemanapun kau memandang maka disanalah wajah Allah”
Al Qaf – 16 : “Dan Kami lebih dekat padanya daripada kedua urat lehernya”

4. Ilmu
- Hadist Riwayat Abu Hurairah : “Sesungguhnya Rasulullah mengajarkan aku suatu ilmu yang dimana bila aku katakan pada orang banyak niscaya leherku akan dipenggal”
Dan seperti yang kita tahu bahwa pada Al Qur’an itu ada yang “tersurat” / tekstual dan ada yang “tersirat” / kontekstual



Al Quran Al Hujurat 12 : “Hai orang2 beriman! Jauhilah kebanyakan prasangka buruk. Sesungguhnya sebagian prasangka buruk itu adalah dosa. Janganlah mencari2 kesalahan orang lain”
-Al Hujurat ayat 11 : “Hai orang2 beriman! Janganlah hendaknya satu kaum mencela kaum yang lain. Dengan bentuk apapun juga ! boleh jadi kaum yang dicela lebih baik dari mereka yang mencela.”

Tiada ulasan:

Catat Ulasan