Sulthonul al-awliya Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani
Mintalah segala sesuatu kepada Yang bisa memberikannya kepadamu. Mintalah apa yang kalian mau kepada Tuhanmu, Dia memberikannya dengan cuma-cuma, dan kita adalah hamba-Nya.
Hal yang paling penting adalah untuk mengenal Allah dan percaya kepada-Nya. Semakin kalian mengenal-Nya, hati kalian akan tenang, tidak ada keraguan dalam diri kalian baik di kehidupan ini maupun di hari kemudian. Hal itu sudah dijamin oleh Allah .
Dia tidak pernah menolak permintaan hambanya, tetapi kadang-kadang mereka memintanya melalui ego mereka, dan bisa jadi hal itu tidak cocok untuk diberikan kepada mereka di sini. Maka Allah akan memberikannya untuk kehidupan di alam berikutnya. Setiap hamba dapat meminta apa saja, tetapi jika tidak cocok dengan Hikmah Ilahi, permintaan itu akan dikabulkan di hari kemudian.
Cobalah untuk meraih lebih banyak pengetahuan dan hikmah mengenai Tuhan. Hal itu akan membantu kalian mencapai stasiun surgawi. Pengetahuan saja tidak cukup, sebab itu hanya dirancang untuk kehidupan di dunia.
Untuk mencapai surga, kalian membutuhkan hikmah, dan kalian harus mencarinya. Seluruh Rasul dan Awliya telah diberi hikmah, dan mereka menggunakannya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Jika kalian memintanya, kalian akan diberi.
Orang-orang Eropa sangat suka membaca pepatah tua yang mengandung hikmah, tetapi apa gunanya? Jika kalian tidak diberi secara pribadi, itu hanya seperti membuat fotocopy cek senilai satu juta dollar, kalian tidak bisa menggunakannya.
Tetapi kalian harus berusaha meraih posisi yang diridhai Allah , maka Dia akan memberimu hikmah. Jika Dia tidak ridha maka Dia tidak akan memberikannya kepadamu. Di sana terdapat Samudra Hikmah tanpa batas, Dia bisa memberikannya tanpa batas, sebanyak yang kalian bisa ambil.
Begitu banyak orang yang membaca dan membaca—tetapi itu saja tidak cukup. Kalian harus mengetahui bagaimana Rasul dan Awliya melakukan khutbahnya. Mereka membuat Tuhan ridha kepada mereka. Bagaimana? Jika kalian mengetahuinya, itu akan membuat Samudra Hikmah terbuka, bagaikan roket kalian harus bisa mencapai angkasa. Kalian membutuhkan latihan dan perawatan.
Latihan melawan ego membuat Tuhan senang kepadamu. Ego menuntut untuk menjadi raja, untuk mengendalikan kalian seperti yang dia inginkan, tidak seperti yang diinginkan oleh Tuhan. Jika kalian membuat ego tidak senang, Tuhan akan senang kepadamu.
Kita sangat berat dengan keinginan tubuh kita yang tidak dapat kita bawa dari bumi ke surga. Grandsyaikh Abdullah Fa’iz ad-Daghestani berkata, "Ego mempunyai 80.000 ikatan untuk mengikat dirimu kepadanya dan kepada dunia. Jika kalian tidak memotongnya satu per satu, kalian tidak akan bebas.
Sangat penting untuk dilatih oleh seorang yang ahli, yang akan mengarahkan kalian keluar dari hegemoni ego kalian. Kalian tidak bisa melakukannya sendiri. Hal itu adalah mustahil walaupun dengan membaca 1.000 buku.
Jika kalian tidak menemukan guru yang sejati, kalian tidak akan bisa memutuskan ikatannya. Begitu banyak ahli palsu yang banyak dikejar-kejar orang, padahal mereka tidak akan pernah mencapai kemajuan, karena mereka bukanlah guru yang sejati. Guru-guru palsu tersebut tidak bisa melakukan apa-apa. Orang-orang Eropa kebanyakan membuang-buang waktu mereka bersama guru-guru palsunya. Mereka berkata, "Tutup matamu, …sekarang kalian mencapai level pertama, kedua, ketiga dan seterusnya," tetapi ketika orang membuka matanya, mereka masih berada di bumi. Jika kalian tidak memotong hubungan fisikmu dengan bumi, mesin spiritualmu tidak akan mengangkatmu ke angkasa. Ini sangat penting.
Begitu banyak yang meniru Maulana Rumi, tetapi sekarang itu hanya pertunjukkan darwis yang berputar-putar sedangkan Maulana sungguh terangkat dengan 3 langkah.
Sangat sulit menemukan guru yang sejati, begitu pula untuk mengikutinya. Jika kalian kehilangan langkah, kalian tidak bisa bergerak. Mesin kereta api hanya satu, dan seluruh gerbong berada dalam rel yang sama. Jika salah satu keluar rel, dia tidak dapat melanjutkan perjalanannya. Rasulullah menuju Kehadirat Ilahi dan beliau mengundang kita untuk datang bersamanya. Beliau meninggalkan para penerusnya untuk mengikuti jejaknya.
Di masa lalu orang menggunakan keledai untuk mengambil air dari sumur. Mereka mengikatnya dan menutup matanya, membuatnya terus berjalan sejak pagi hingga sore. Jika dia dapat melihat bahwa gerakannya hanya berputar di tempat yang sama, dia tidak akan mau bergerak.
Begitu banyak guru palsu yang hanya membuat orang berputar-putar, tidak pernah naik. Harta karun jauh di angkasa. Oleh sebab itu hal yang paling penting adalah mencari guru yang sejati. Setiap guru sejati dari thariqat Naqshbandi akan membawamu ke surga.
Syaikh Abu Ahmad as-Sughuri mendatangi muridnya Muhammad al-Madani ketika sedang berkhalwat. Beliau berkata agar dia mengikutinya. Syaikh Abu Ahmad berjalan di depan dan beberapa detik kemudian beliau meluncur bagaikan pesawat jet. Muridnya mengikutinya, mereka berdua berjalan di angkasa seperti halnya di darat. Mereka mencapai sebuah stasiun dan Syaikh Abu Ahmad meletakkan dua buah tongkat dan menggelar sajadahnya lalu shalat 2 rakaat. Beliau juga mengajak muridnya untuk datang dan melakukan shalat 2 rakaat. Tetapi dia merasa takut, tidak pernah membayangkan sebelumnya bagaimana dia berdiri di angkasa dan berjalan di atasnya. Itu adalah stasiun di mana Rasulullah melakukan shalat 2 rakaat dan di mana setiap murid datang ketika hubungannya dengan dunia telah terputus.
Ketika Syaikh Abu Ahmad melihat muridnya ketakukan, beliau loncat dari sajadahnya untuk menunjukkan bahwa itu cukup kuat, kemudian beliau mengirimkan kembali muridnya ke dalam posisi khalwat, "Engkau harus kembali, karena Engkau belum siap."
Jika tidak menjaga metode yang digunakan oleh Grandsyaikh kita tidak akan mencapai stasiun surgawi dan Kehadirat Ilahi. Hikmah memberi kalian kekuatan untuk meraihnya. Ketika Allah ridha kepadamu, Dia akan membukanya. Dan selama egomu menangkapmu, membiarkan dirimu berada di bumi, kalian tidak akan bisa membuat-Nya ridha. Putuskanlah setiap hubungan dengan ego dan kenikmatan hidup fisik, maka kalian akan mendapat kekuatan yang cukup untuk dibawa kepada Kehadirat Ilahi.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan