Ahad, November 6

mutiara2 kata2 Indah2 Fatimah/Saidina Ali R.A (K.W)

1. Segala puji bagi Allah atas semua karunia-Nya Dan bagi-Nya rasa syukur atas segala pemberian-Nya. Dan juga segala pujian atas nikmat-nikmat –Nya yang berlimpah –limpah serta kesempurnaan dari segala nikmat-Nya yang tak terhitung. Dia menganjurkan untuk selalu bersyukur guna menambah nikmat-nikmat-Nya. Dan memerintah para makhluk untuk memuji-Nya atas segala karunia dan pemberian-Nya serta menganjurkan melakukan kebaikan.
2. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah , Yang Esa dan tidak bersekutu. Suatu kalimat yang keikhlaskan menjadi tumpuannya. Yang akan menerangkan hati serta meletakkan di tempatnya. Dan menyinari akal pikiran pengucapnya. Mata tidak mungkin dapat memandang-Nya dan tidak pula angan-angan mampu mengetahui bentuk-Nya..
3. Allah menciptakan segala sesuatu bukan dari sesuatu yang sebelumnya dan membentuk bukan dari percontohan yang ditirunya. Ia mengadakan dengan Qudrah-Nya dan menciptakannya dengan Iradah-Nya bukan karena ia butuh kepada apa yang diciptakan-Nya dan bukan karena mencari keuntungan ( faedah ) apapun dari apa yang diciptakan-Nya, kecuali agar terpancar kebijaksanaan-Nya sebagai rangsangan untuk mentaati-Nya serta untuk menampakkan kekuasaan-Nya. Dan sebagai jalan penyembahan atas-Nya Yang Esa. Serta pengokohan terhadap panggilan-Nya
4. Allah jadikan ( siapkan) pahala atas ketaatan pada-Nya, dan siksa atas pelanggar ( bermaksiat ) kepada-Nya, sebagai penghalau bagi hamba-hamba-Nya dari murka Allah, dan perangsang bagi mereka yang ingin ke surga..
5. Aku bersaksi bahwa ayahku ( Nabi Muhammad saww ) adalah hamba-Nya dan pesuruh-Nya, yang dipilih sebelum diutus, dan disebut namanya sebelum diciptakan, serta disucikan sebelum diutus, dikala para makhluk masih berada dialam ghaib serta terjaga dengan penjagaan yang kokoh. Yang akan menuju kepada ketiadaan dan sebagai pengetahuan dari Allah atas segala perkara yang mencangkup kejadian di segala zaman serta sebagai pengetahuan dari apa yang telah digariskan. Allah mengutusnya saww sebagai penyempurna dari perintah-Nya agar terlaksana ketentuan hokum-Nya dan agar terjadi apa yang di tentukan-Nya..
6. Allah melihat umat manusia berpuak-puak dalam agama mereka. Ada yang menyembah api, patung, Dan ada pula yang ingkar kepada Allah padahal mereka dalam pengertian akan keingkarannya. Lalu Allah menerangi mereka dari segala kegelapan melalui ayahku Muhammad saww. Dan menyingkap kekotoran hati hingga hilanglah debu yang menutupi mata-mata mereka.
7. Ayahku Muhammad saww memberi petunjuk kepada seluruh manusia dan mengangkat mereka dari jurang kesesatan. Serta menyadarkan mereka dari kebutaan hati, membimbing mereka dan menunjukkan mereka kepada jalan yang lurus ( Shirat Al-Mustaqim ) .
8. Kalian wahai hamba Allah adalah sasaran perintah dan larangan-Nya, pemikul agama dan wahyu-Nya, sebagai pengemban amanat Allah terhadap diri kalian sendiri dan penyampai ajaran-Nya kepada seluruh umat.
9. Ketahuilah wahai hamba Allah !. Bukti kebenaran-Nya yaitu janji yang disajikan kepada kalian dan warisan yang ditinggalkan bagi kalian adalah kitab Allah yang berbicara. Al-Quran yang benar, cahaya yang bersinar dan berkilauan. Terang bukti-buktinya, terungkap segala rahasia yang dikandungnya, sangat jelas dhahirnya dan orang selalu iri akan keagungan para pengikutnya.
10. ( Ia adalah ) kitab Allah…..Mengikuti ( tuntunannya ) akan memandu kejalan keridhaan, mendengarnya akan menyampaikan ( mengantar ) ke arah keselamatan. Dengannya akan dapat diraih hujjah-hujjah ( bakti-bakti ) Allah yang terang benderang , perintah-perintah-Nya yang jelas. Larangan-Nya yang harus dijaga, keterangan-Nya yang gamblang dan bukti-bukti-Nya yang memadai, sunnah yang dianjurkan, keringanan yang diberikan dan syariat-syariat-Nya yang di wajibkan. 11. Maka Allah jadikan keimanan sebagai penyuci kalian dari syirik.
12. Dan ( Allah jadikan ) shalat sebagai pembersih bagi kamu dari sifat sombong. 13. Dan ( Allah jadikan ) zakat sebagai penyucian diri dari demi pengembang rizki. 14. Dan ( Allah jadikan ) puasa sebagai pengokoh keikhlasan.
15. Dan ( Allah jadikan ) haji sebagai penegak agama.
16. Serta menjadikan keadilan sebagai keteraturan dan ketenangan untuk hati.
17. Dan ( Allah jadikan ) ketaatan kepada kita ( Ahlul Bait a.s ) sebagai peraturan dalam agama dan keimamahan kita sebagai pengaman dari perpecahan.
18. Dan ( Allah jadikan ) jihad sebagai kemuliaan bagi Islam dan sebagai kehinaan bagi kekafiran dan kemunafikan.
19. Dan ( Allah jadikan ) kesabaran sebagai pembantu seseorang dalam meraih pahala.
20. Dan ( Allah jadikan ) ammar ma’ruf ( menyuruh dalam kebaikan ) dan nahi munkar ( menegah kejahatan ) sebagai cara kebaikan untuk masyarakat umum.
21. Dan ( Allah jadikan ) bakti kepada kedua orang tua sebagai penjaga dari amarah-murka-Nya.
22. Dan ( Allah jadikan ) menyambung tali rahim ( silaturahmi ) sebagai sarana penambah umur.
23. Dan ( Allah jadikan ) qishar ( pembalasan yang sepandan ) sebagai pencegah pertumpahan darah.
24. Dan ( Allah jadikan ) penunaian janji ( nadzar ) sebagai penyebab ampunan.
25. Dan ( Allah menjadikan perintah ) menyempurnakan timbangan ( dalam jual beli ) untuk meniadakan penganiayaan / penipuan.
26. Dan ( Allah ) melarang meminum khamer sebagai pembersih dari rijs ( hal-hal keji ).
27. Dan ( Allah memerintah ) untuk menjauhi menuduh ( zina ) tanpa dasar sebagai tabir penyelamat dari kutukan.
28. Dan ( Allah ) melarang pencurian agar terjaga harga dirinya.
29. Dan pengharaman syirik sebagai pemurnian sifat ke-Tuhanan-Nya ( rabubiyah ). 30. Allah SWT berfirman : “ Sesungguhnya telah dating kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” ( At-Taubah 128 ) . andai kalian mau mengagungkan dan mengenalnya, niscaya kalian dapatkan bahwa beliau adalah ayahku, bukan ayah bagi istri-istri kalian dan saudara anak pamanku ( Ali bin Abi Thalib a.s. ). Alangkah nikmatnya pemberi kemuliaan ini ( Allah SWT ).Lalu beliau ( Rasulullah ) menyampaikan risalah dan berdakwah dengan tegas untuk memberi peringatan, jauh dari jalan orang musyirikin, penghancur argumentasi dan menimpakan atas mereka kesusahan. Dan mengajak kejalan Tuhannya dengan hikmah dan nasihat yang baik, penghancur segala berhala, memukul kepala mereka hingga hancurlah kelompok mereka dan lari tunggang langgang, hingga jelas antara malam dan siang dan munculah kebenaran dari tempatnya. ( menampakan kemurniannya ) dan bersuaralah bukti agama serta bungkamlah suara-suara syetan dan tumbanglah penganut kemunafikan dan pudarlah ikatan ( kesatuan ) kekafiran dan perpeahan.
31. Kalian berada di pinggir jurang api neraka,menjadi pemabuk, rakus serta bergegas dalam kejelekan, kehormatan kalian terinjak-injak, sementara kalian belum beralas kaki dan hanya memakan dendeng,kalian hina, rendah dan selalu ketakutan akan diserang orang sekitar kalian. Keadaan ini berlangsung terus hingga Allah mengutus ayahku Muhamammad saww ke tengah-tengah kalian. Tiba-tiba dalam waktu sekejab kalian berubah menjadi pendusta , hina dan tercela, dan ahli kitab pun telah membuat makar namun setiap kali mereka menyalakan api peperangan, allah SWT memadamkannya.
32. Berkata Hasan bin Ali bin Abi Thalib a.s. : Di malam jum’at aku melihat ibuku berada di dalam mihrob sedang ruku’ dan sujud hingga hampir datang waktu subuh dan kudengar beliau berdoa untuk kaum mukminin dan mukminat dan menyebut nama-nama mereka serta memperbanyak doa untuk mereka, namun tidak berdoa untuk dirinya sendiri, lalu akau bertanya padanya : Wahai ibunda, mengapa tidak kudengar engkau berdoa untuk dirimu sebagaimana untuk orang lain ?. Beliau menjawab : Wahai anakku, utamakan tetangga terlebih dahulu baru diri kita ( yang menghuni rumah ).
33. Nabi Muhamammad saww bertanya pada Fatimah A-Zahra a.s : “ Apa yang terbaik bagi wanita ? “. Beliau menjawab : “ Yaitu hendaknya ia tidak melihat lelaki lain tidak dilihat lelaki lain.
34. Seorang wanita datang kepada Fathimah Az-Zahra a.s dan berkata : aku mempunyai seorang ibu telah lemah dan kadang ia telah lalai akan shalatnya dan kini ibuku menyuruhku bertanya padamu.. Fathimah a.s menjawabnya, kemudian wanita itu bertanya lagi tentang masalah lain dan beliau menjawabnya kemudian wanita itu bertanya lagi hingga sepuluh pertanyaan, seluruhnya telah di jawabnya. Perempuan itersebut merasa malu karena banyak bertanya, lalu ia berkata : Aku tidak ingin memberatkanmu wahai putrid Rasulullah, beliau menjawab : Kemarilah dan tanyalah apapun yang engkau maukan. Bagaimana menurutmu kalau ada seorang yang diberi upah seratus dinar emas untuk mengangkat suatu beban ke gedung yang bertingkat, adakah dia merasa keberatan ? Lalu ia berkata : Tentu tidak, Fathimah a.s melanjutkan : Untuk setiap permasalahan yang engkau tanyakan kepadaku, aku diberi pahala berupa permata yang banyaknya melebihi langit dan bumi, maka sudah sepantasnya aku tidak merasa keberatan.
35. Ya Allah ! Hinakan diriku dalam pandanganku dan agungkanlah diri-Mu dalam sanubariku,. Ilhamkanlah padaku ketaatan kepada-Mu dalam mengerjakan apa-apa yang meridhakan-Mu dan menjauhi apa-apa yang memarahkan-Mu wahai Dzat yang Maha Pengasih lagi Penyayang.
36. Ya Allah ! Berilah diriku kepuasan dengan rizki yang Engkau berikan,tutupi aibku dan berilah kesehatan padaku selama aku masih hidup. Dan ampuni serta rahmati diriku saat Engkau ambil ajalku. Ya Allah ! Janganlah Engkau sulitkan diriku dengan mencari sesuatu yang tidak takdirkan untukku dan permudahkanlah apa-apa yang Engkau takdirkan untukku.
37. Ya Allah ! Berilah balasan kebaikan untuk kedua orang tuaku dan semua orang yang telah menolongku. Ya Allah ! Jadikanlah aku berkonsentrasi penuh untuk sesuatu yang karena Engkau ciptakan aku. Dan jangan Engkau sibukkan aku dengan sesuatu yang sudah Engkau jamin untukku.. Serta jangan Engkau azab diriku sedang aku memohon ampun-Mu. Dan jangan Engkau halangi aku dari nikmat yang selalu kumohon kepada-Mu. 38. Syair yang beliau gubah untuk meratapi kepergiaan Rasulullah saww. Tahukah kalian apa yang diperoleh oleh orang yang pernah mencium semerbak harumnya tanah ( kubur ) Akhmad ( Rasulullah ). Dia tidak akan pernah merasakan kesulitan selama hidupnya. Namun kini ( setelah kematiannya ) aku ditimpa oleh berbagai masalah. Yang jika ditimpakan kepada siang, niscaya siang akan berubah menjadi malam.
39. Untuk langit mulai kelam. Sementara cahaya matahari mulai redup dan gulita. Bumipun menderita setelah kepergian Nabi, dan merasakan kesedihan yang amat dalam. Semua penjuru menangisi kepergiannya dan sepantasnya Bani Mudhar penduduk Yaman semuanya menangisinya. Gunung yang kekar juga menangisi beliau yang dermawan. Ka’bah yang bertabir dan berpilar meratapinya. Wahai penutup para nabi yang penuh barakah yang cahayanya berkilauan. Semogalah shalawat dari yang menurunkan Al-Quran selalu tercurah atasmu.
40. Sungguh setelah kepergianmu banyak berita dan perkara dahsyat yang terjadi. Andai Engkau hadir menyaksikannya tentu tidak akan banyak bencana. Kami kehilangan dirimu. Laksana bumi kehilangan hujan yang mengguyurnya, kaummu merusaknya. Maka saksikanlah perbuatan mereka dan jangan sampai anda tidak tahu ( alpa ).

Saidina Ali R.A (K.W)
1. Barangsiapa yang mengetahui hakikat dirinya maka telah mengenal Tuhannya ( Rabnya )

2. Sesungguhnya Allah SWT mengutus Muhammad saww dengan membawa kebenaran guna mengeluarkan hamba-Nya dari penyembahan sesamanya kepada penyembahan Alllah SWT ,dari perjanjian dengan hamba-Nya menuju kesetiaan pada-Nya dan dari ketatan terhadap sesamanya menuju ketaatan kepada Tuhannya serta dari kepemimpinan sesamanya kepada kepemimpinan Allah SWT.

3. Tidaklah seseorang bersimpuh dihadapan Al-Quran, melainkan ia mendapatkan tambahan dan pengurangan, Tambahan kedalam petunjuk dan pengurangan dari kebutaan ( kegelapan ). Ketahuilah tiada seseorang yang akan merasakan kekurangan jika bersama AL-Quran dan tidak akan ada yang merasa berkecukupan dari selain Al-Quran.

4. Orang yang rela atas ( ketika melihat ) perbuatan suatu kaum, seperti orang yang ikut serta bersama mereka. Dan atas setiap orang yang ikut serta dalam kebathilan akan mendapatkan dua dosa, dosa karena perbuatannya dan dosa karena kerelaannya atas perbuatan tersebut.

5. Imam Ali as. Ditanya tentang keimanan, Lalu beliau menjawab : Iman itu berdiri diatas empat pondasi : kesabaran,keyakinan,keadilan, dan jihad. Sedangkan kesabaran mempunyai empat sendi : kerinduan, kehawatiran, kezuhudan dan kesiapan ( waspada ). Barang siapa yang rindu akan syurga, dia akan berpaling dari tuntutan hawa nafsunya. Barang siapa yang takut akan api neraka, maka dia akan menjauhi hal-hal yang terlarang. Barang siapa yang zuhud ( tidak rakus ) terhadap dunia, akan menganggap ringan segala musibah. Dan barang siapa yang bersiap-siap menghadapi kematian, dia akan bersegera mengerjakan kebaikan. Jihad juga mempunyai empat asas : Memerintah kepada kebaikan dan menegah hal yang munkar, jujur ( tetap tangguh ) disetiap tempat ( medan laga ) dan benci kepada orang fasik.. Barang siapa yang menyuruh kepada kebaikan, maka dia telah memperkokoh kekuatan kaum muslimin, dan barang siapa yang mencegah kemunkaran maka telah membuat terhinanya kaum kafirin, Dan barang siapa yang jujur ( tangguh ) disetiap keadaan, maka ia telah melaksanakan kewajibannya. Dan barang siapa yang benci kepada kaum fasik dan marah karena Allah, maka Allah juga akan marah untuknya ( karena membelanya ) dan akan merelakannya itu di hari kiamat.

6. Sesungguhnya jihad itu adalah salah satu pintu menuju surga yang Allah khususkan bagi para wali-Nya. Dan Jihad adalah pakaian ketakwaan serta baju besi yang kokoh dan merupakan benteng pertahanan yang kuat.. Barang siapa yang meninggalkan jihad karena benci kepadanya, maka pastilah Allah pakaikan kepadanya baju kehinaan.

7. Sesungguhnya awal terjadinya fitnah adalah hawa nafsu yang dituruti dan hukum ( yang diada-adakan ) yang bertentangan dengan kitab Allah.Sedang pelaksana hukumnya adalah seorang yang tidak berlandaskan kepada aturannya Allah SWT. Seandainya kebathilan itu tidak bercampur dengan kebenaran, maka tidak akan samar lagi bagi orang yang mendatanginya. Dan seandainya kebenaran itu murni dari samarnya kebathilan, maka bungkamlah mulut-mulut penantangannya. Namun diambil sebagian dari kebenaran dan sebagian dari kebathilan , kemudian dicampur aduk antara keduanya dan disitulah syetan mulai memperdaya para pengikutnya. Dan hanya orang-orang yang mendapatkan petunjuk kearah kebaikan dari Allah SWT yang akan selamat dari tipu dayanya.

8. Sesungguhnya agama Allah tidak akan bisa dikenali dari pribadi-pribadi, tetapi akan dapat dikenali dari tanda-tanda kebenarannya. Kenalilah kebenaran maka engkau akan mengetahui siapa penganutnya.

9. Jangalah sekali-kali engkau menjadi budak orang lain, sebab Allah telah menciptakanmu dalam keadaan merdeka.

10. Sesungguhnya memerintah kepada kebaikan serta mencegah kemunkaran tidak akan mendekatkan seseorang kepada ajalnya, dan tidak akan mengurangi rizkinya, Namun akan melipatgandakan pahala serta membesarkan kebaikannya. Dan yang lebih afdhal dari keduanya yaitu kalimat keadilan yang diserukan di hadapan seorang pemimpin yang zalim.

11. Barang siapa yang keadaannya tidak bias diperbaiki dengan pergaulan yang baik, maka ia akan diperbaiki dengan cara timbal balik ( memberi sesuatu ) yang baik.

12. Penghancur punggungku di dunia ini ada dua orang yaitu orang yang pandai berbicara namun dirinya seorang yang fasik. Dan seorang yang bodoh, namun selalu tekun beribadah. Yang satu akan membela kefasikannya dengan lidahnya sedang yang lain akan membela kebodohannya dengan ibadahnya. Hati-hatilah dari para cerdik pandai ( ulama ) yang fasik dan para ahli ibadah yang bodoh. Karena mereka adalah sebesar-besar fitnah bagi setipa orang yang mudah terpedaya. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saww bersabda : “ Wahai Ali ! Hancurnya umatku adalah ditangan orang-orang munafik yang pandai berbicara.

13. Janganlah engkau menganggap sama antara pelaku kebaikan dan pelaku kejahatan. Ketahuilah sikap yang demikian ini akan menumbuhkan semangat bagi pelaku kebaikan untuk berbuat kebaikan dan akan menjadi pelajaran bagi yang melakukan kejahatan atas kejahatannya.

14. Tidaklah manusia meninggalkan perkara agamanya demi kepentingan dunianya, kecuali Allah akan membukakan baginya hal-hal yang lebih buruk.

15. Dunia ini tidak lebih hanya batas terakhir penglihatan orang buta, dia tidak akan melihat sesuatu dibaliknya. Sedangkan orang yang bashir dapat melihat serta mengetahui sesuatu yang ada dibalik dunia ini. Dia ( bashir ) akan memalingkan pandangannya dari dunia, sedangkan si buta akan membidikan pandangannya ke arah dunia. Orang yang bashir akan berbekal dari dunia, sedangkan yang buta akan berbekal untuk dunia.

16. Jadikanlah dirimu sebagai tolok ukur dengan selainmu. Berbuatlah sesuatu yang menggembirakan orang lain sebagaimana yang engkau harapkan untukmu. Janganlah berbuat sesuatu yang engkau tidak inginkan orang lain berbuat hal itu kepadamu. Janganlah berlaku aniaya sebagaimana engkau tidak suka dianiaya. Berbuatlah baik kepada selainmu, sebagaimana engkau ingin orang lain berbuat baik kepadamu. Cegahlah dirimu dari perbuatan munkar, sebagaimana engkau tidak ingin orang lain berbuat itu kepadamu. Perbuatlah sesuatu yang merelakan manusia agar ia juga berbuat sesuatu yang merelakan dirimu. Janganlah engkau berbicara tentang sesuatu yang tidak engkau ketahui, bahkan janganlah engkau utarakan segala sesuatu yang engkau ketahui dan jangalah engkau berbicara sesuatu pembicaraan yang tidak engkau inginkan orang lain berkata itu kepadamu

17. Temanmu ada tiga dan musuhmu juga ada tiga, temanmu yaitu: temanmu, dan teman dari temanmu, serta musuh dari musuhmu. Sedangkan musuhmu yaitu : musuhmu sendiri, serta musuh dari temanmu, dan teman dari musuhmu.

18. Yang banyak bicara akan banyak salahnya. Yang banyak kesalahannya akan sedikit malunya. Yang tidak merasa malu hilang wara’nya. Dan yang hilang wara’nya akan mati hatinya serta nerakalah tempat kembalinya.

19. Janganlah kalian menilai siapa pembicaranya, tetapi nilailah sesuatu yang dibicarakannya.

20. Kebaikan ada pada tiga perkara : penglihatan, diam dan pembicaraan. Setiap penglihatan yang tidak ditunjukan untuk mengambil ibrah ( pelajaran ) adalah kesia-siaan. Diam yang tidak disertai pemikiran adalah kelalaian. Sedangkan pembicaraan yang bukan zikir itu juga merupakan kesia-siaan. Maka beruntunglah orang yang pandangannya ditunjukkan untuk mengambil ibrah, diamnya karena berpikir dan pembicaraannya berisikan zikir sembari menangisi dan menyesali kesalahannya serta enggan mengganggu orang lain.

21. Seorang anak mempunyai hak dihadapan orang tuanya, demikian pula sebaliknya. Hak orang tua agar ditaati dalam segala hal kecuali dalam maksiat kepada Allah SWT.Sedangkan hak anak dihadapan orang tuanya, agar memberinya nama yang baik dan mendidik ( mengajarkan ) akhlak yang baik serta mengajarkan Al-Quran kepadanya.

22. Dunia adalah tempat kebenaran bagi yang membenarkannya, tempat keselamatan bagi yang memahaminya, tempat kekayaan bagi yang berbekal darinya. Juga tempat ibadahnya para Nabi Allah dan tempat turunnya wahyu serta tempat shalatnya para malaikat, juga tempat berdagangnya para wali Allah. Maka carilah rahmat didalamnya dan keuntungan ( surga) sebagai balasannya. Lalu siapakah yang akan mencelanya ? . Dia telah mengumumkan kedekatan ajalnya dan datangnya masa perpisahan. Dia telah merelakan dirinya untuk kalian. Serta menghantarkan kalian dari satu kebahagian kepada kebahagian yang lainnya. Juga memberi peringatan akan cobaan-cobaannya, agar kalian takut dan lebih berhati-hati dari bencana. Wahai para pencela dunia, kapankah dunia memperdayamu dengan segala tipu dayanya ?. Apakah karena banyaknya musibah yang menimpa para orang tuamu ? atau karena adanya kematian yang diderita oleh para ibumu di bawah tumpukan tanah kubur ?

23. Wahai manusia ! Dua perkara yang sangat aku takutkan menimpa kalian. Hawa nafsu yang dituruti serta panjangnya angan-angan. Orang yang menuruti kemauan hawa nafsunya akan menghalanginya dari kebenaran. Panjangnya angan-angan bisa melalaikan kalian akan kehidupan akhirat.

24. Barang siapa yang memperbaiki bathinya, Allah akan memperbaiki lahirnya . Dan barang siapa yang berbuat demi kemaslahatan agamanya, Allah akan mempermudah baginya urusan dunianya.Dan barang siapa yang menjaga hubungan dirinya dengan Allah, maka Allah akan memudahkan urusannya dengan orang lain.

25. Jangan kalian terlalu menyibukkan diri dengan urusan keluarga serta anak-anak kalian. Andai anak dan keluarga kalian termasuk orang-orang yang dicintai Allah, maka tentu Allah tidak akan membiarkan dan menelantarkan kekasih-kekasih-Nya. Namun apabila mereka termasuk musuh-musuh Allah SWT, mengapakah kalian harus menyibukkan diri dengan mengurus para musuh-musuh Allah ?

26. Nilai setiap orang ( pribadi ) adalah perbuatan baik yang dilakukannya.

27. Harga dirimu akan tetap terpelihara, sedang yang akan merusaknya adalah permintaan ( mengemis ) , oleh karena itu perhatikan kepada siapa akan kamu cucurkan air mukamu ini.

28. Mengapakah anak Adam harus berlaku sombong, padahal awalnya tercipta dari air sperma yang hina dan akan berakhir dengan menjadi bangkai.

29. Maukah kalian kuberi tahu tentang siapa yang benar-benar faqih ( pandai agama ) ? Yaitu orang yang tidak memberi kelonggaran kepada orang lain untuk berbuat maksiat, yang tidak membuat manusia berputus asa dari rahmat Allah. Tidak membuat mereka merasa aman dari ancaman Allah SWT. Juga tidak meninggalkan Al-Quran ( karena tidak suka dengannya ), lalu mencari selainnya. Dan tidak ada kebaikan dari suatu ibadah yang pelakunya belum mengerti aturan agama ( fiqih ). Dan ilmu yang baik adalah yang bisa membuat seseorang berfikir akan Tuhannya dan tidak ada baiknya bagi bacaan yang tidak disertai dengan renungan ( tadabur ).

30. Tidak akan melakukan perbuatan zina seseorang yang mempunyai harga diri.

31. Sesungguhnya orang yang bertakwa itu akan merasakan kenikmatan dunia dan nikmat di akhirat nanti.. Mereka juga menikmati dunia bersama pencinta dunia, sedang para pencinta dunia tidak akan bersama-sama mereka untuk merasakan kenikmatan akhirat.

32. Seorang hamba tidak akan merasakan nikmatnya keimanan, sehingga meninggalkan kebohongan baik hanya sekedar senda gurau maupun sungguh-sungguh.

33. Jika engkau menjadikan agamamu mengikuti kemauan duniamu, maka engkau telah menghancurkan agama dan duniamu dan termasuk di antara orang-orang yang merugi di akhirat.Dan jika engkau menjadikan duniamu mengikuti ( tunduk ) kepada aturan agamamu , berarti engkau telah menjaga dunia dan agamamu dan engkau akan tergolong sebagai orang yang beruntung di akhirat.

34. Dunia ini laksana ular yang berbisa, yang licin dan lembut sentuhannya, namun bisanya ( racunnya ) dapat mematikan. Orang yang yang bodoh akan terpesona dengannya sedangkan orang yang berakal akan berhati-hati darinya.

35. Wahai Kumail bin Ziyad ! Sesungguhnya hati itu bagaikan bejana ( wadah). Bejana yang baik akan bisa menampung dan menjaga isinya. Maka perhatikanlah hal-hal yang aku ucapkan kepadamu. Manusia ini ada tiga macam :Orang yang alim dan teguh akan agamanya, Orang yang belajar dalam hal-hal yang dapat menguntungkan, Orang yang dungu dan tidak berharga adalah manusia yang selalu menuruti kejahatannya, dia tidak mempunyai pendirian serta tidak mengambil cahaya ilmu dan tidak bersandar pada pilar yang kuat.

36. Aku berwasiat kepada kalian tentang lima perkara, yang seandainya kalian kerahkan onta-onta kalian untuk mendapatkan wasiat-wasiat itu niscaya usaha itu pantas sekali. Yaitu : Janganlah seseorang dari kalian mengharapkan suatu kecuali kepada Tuhannya, dan jangan merasa takut atau menyesal, kecuali terhadap dosanya. Janganlah merasa malu untuk mengatakan tidak bisa, jika ditanya tentang hal-hal yang belum kalian ketahui. Dan jangan pula merasa malu untuk belajar hal-hal ya ng belum kalian ketahui. Kalian harus sabar, karena kesabaran terhadap keimanan laksana kepala bagi badannya, maka tidak akan ada kebaikan bagi badan yang tidak ada kepalanya. Demikian pula keimanan yang tidak disertai kesabaran.

37. Bergaulah dengan manusia dengan pergaulan yang jika kalian meninggal, maka mereka akan menangisimu, sedang jika kalian ada di tengah-tengah mereka, mereka akan selalu merindukanmu.

38. Orang yang berdoa tanpa disertai perbuatan ( amal ), bagaikan orang yang memanah tanpa busur.

39. Surga hanya bisa didapatkan dengan amal dan bukan dengan angan-angan.

40. Alangkah banyaknya ibrah ( pelajaran ) , namun sangat sedikit sekali yang bisa mengambil pelajaran darinya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan