Sabtu, November 23

Syarah (7)

Pasal Ke duapuluhenam
Sunnah-sunnah Ab’ad

Sunnah-sunnah Ab’ad ialah sunnah-sunnah di dalam Shalat, yang apabila tidak dikerjakan salah satunya disebabkan oleh karena lupa atau tertinggal, maka disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi.
Sunnah Ab’ad ada 7 perkara, manakala tiada dapat dikerjakan salah-satu daripadanya maka sunnah sujud sahwi, yaitu:
1. Tidak membaca Tasyahud Awwal
2. Tidak Duduk dalam membaca Tasyahud Awwal
3. Tidak membaca Shalawat atas Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam di Tasyahud Awwal
4. Tidak Membaca Shalawat atas Keluarga Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam di Tasyahud Akhir
5. Tidak membaca do’a qunut pada Shalat Shubuh
6. Tidak membaca Shalawat dan Taslim atas Nabi dan atas keluarganya dan sahabatnya di dalam do’a qunut.
7. Tidak berdiri pada saat membaca do’a qunut.



Pasal Ke duapuluhtujuh
Pekerjaan yang Makruh di dalam Shalat

Perihal pekerjaan yang makruh (dibenci Allah) di dalam shalat yaitu:
1. Menengok ke atas atau ke kanan atau kiri.
2. Menyimpulkan rambut atau kain atau baju dengan tiada hajat (maksud/sebab)
3. Bershalat dengan menahan hadast (menahan buang air kecil/besar atau angin)
4. Berdiri dengan sebelah kaki atau memajukan salah satu kakinya dengan tiada uzur (sebab)
5. Bersender pada sesuatu barang yang sekiranya dilakukannya niscaya jatuh olehnya.
6. Bertolak pinggang.
7. Jahir di dalam Shalat Sir (bersuara keras pada shalat Zuhur dan Ashar) dan Sir ditempat yang jahir (bersuara pelan di Shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’).
8. Membarengkan gerakan Imam di dalam ruku’, sujud atau lainnya.



Pasal Ke duapuluhdelapan
Yang Membatalkan Shalat

Perihal yang membatalkan shalat, yaitu:
1. Kedatangan hadast kecil atau besar.
2. Kedatangan najis yang tiada dimaaf, melainkan jika najis yang kering dan segera dijatuhkan dengan tiada memegang atau memikulnya dan tiada ada bekas-bekasnya ditempat kenanya itu
3. Terbuka aurat jika tidak segera ditutup.
4. Dengan sengaja menyebut dua huruf sekalipun tidak ada artinya atau satu huruf yang ada memiliki arti.
5. Sengaja makan atau minum sekalipun sedikit atau banyak, sekalipun karena lupa.
6. Bergerak tiga kali berturut-turut sekalipun karena lupa.
7. Menambah satu rukun fi’li dengan sengaja.
8. Mendahulukan gerakan Imam dengan dua rukun fi’li atau ketinggalan daripadanya dengan dua rukun fi’li dengan tiada uzur (sebab).
9. Niat di dalam hati untuk membatalkan shalat atau menggantungkan niat itu dengan sesuatu barang (keadaan) atau pergi datang fikiran untuk membatalkannya itu.



Pasal Ke duapuluhsembilan
Sunnah Sujud Sahwi

Sunnah melakukan sujud sahwi dua kali sujud, disebabkan karena 3 perkara, yaitu:
1. Meninggal sunnah ab’ad, misalnya:
a. Meninggalkan Tasyahud Awwal
b. Meninggalkan Shalawat di Tasyahud Awwal
c. Meninggalkan Shalawat atas keluarga Nabi di Tasyahud akhir.
d. Tidak membaca do’a qunut diwaktu shalat shubuh.
e. Tidak membaca shalawat atau taslim atas Nabi, keluarga atau sahabatnya di dalam do’a qunut.
2. Mengerjakan yang membatalkan shalat. Jika dikerjakannya itu dengan lupa maka tidak batal tetapi sunnah sujud sahwi, misalnya:
a. makan sedikit karena lupa
b. berkata-kata sedikit karena lupa
c. menambah satu rukun fi’li karena lupa.
3. Mengerjakan rukun fi’li dengan syak (ragu-ragu) apakah lebih atau tidak, misalnya:
a. Syak (ragu-ragu) apakah sudah sujud dua kali atau baru sekali, maka wajib sujud sekali lagi dan sunnah sujud sahwi.
b. Syak (ragu-ragu) apakah sudah empat raka’at atau baru tiga raka’at, maka wajib satu raka’at lagi dan sunnah sujud sahwi.

Adapun jatuhnya (dapat dilakukan) sujud sahwi itu bagi Munfarid (shalat sendiri) atau bagi Imam, dan niatnya (di dalam hati untuk melakukan sujud sahwi) wajib atas keduanya dengan tiada berlafaz (tidak diucapkan), jika berlafaz maka menjadi batallah shalatnya itu.
Adapun ma’mum maka wajib atasnya mengikuti imamnya jika imamnya melakukan sujud sahwi.


Pasal Ke tigapuluh
Sunnah Sujud Tilawah

Sunnah melakukan Sujud Tilawah sekali sujud, yaitu bagi orang yang membaca suatu ayat atau orang yang mendengarkan suatu ayat yang ada perintah untuk melakukan sujud.
Maka ayat yang memerintahkan sujud di dalam Al-Qur’an itu ada 14 (empat belas) ayat.
Jika yang membaca atau mendengar ayat itu berada di luar shalat, maka syarat melakukan Sujud Tilawah adalah sama seperti syarat-syarat shalat, yaitu:
1. Suci daripada hadast kecil dan besar.
2. Suci daripada najis.
3. Menghadap Qiblat.
4. Menutup aurat.

Adapun rukun Sujud Tilawah 4 perkara, yaitu:
1. Niat di dalam hati: “Sahjaku Sujud Tilawah karena Allah Ta’ala”, berbarengan dengan Takbiratul Ihram.
2. Takbiratul Ihram (اَللهُ اَكْبَرُ).
3. Sekali Sujud dengan Thuma’ninah (diam anggota badan sekedar سُبْحَانَ اللهِ).
4. Mengucapkan Salam seperti shalat, tetapi tidak dengan tasyahhud.

Jika yang membaca atau mendengar ayat itu berada di dalam shalat, maka sunnah bagi munfarid (shalat sendiri) atau bagi imam melakukan Sujud Tilawah.

Adapun niat sujud tilawah di dalam shalat maka ada khilaf (perselisihan pendapat) diantara ulama-ulama, ada yang mengatakan wajib niat ada yang mengatakan sunnah niatnya, tetapi kedua-duanya mu’tamad (memiliki kekuatan).
Sedangkan bagi ma’mum maka wajib atasnya mengikuti imamnya bilamana imam melakukan sujud tilawah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan