Hidup di dunia sebaiknya tidak mewah atau sebaiknya selalu prihatin dan bersedih, sebab kita hidup di dunia ini bagaikan hidup di panggung sandiwara, yang nantinya akan diminta pertanggung jawabannya di Akhirat kelak. Dan hidup kita ini dipagari oleh kematian yang mana seorangpun tidak ada yang tahu kapan saatnya ajal itu akan tiba. Kehidupan orang beriman hanya untuk beribadah kepada Allah swt semata, sebagai bekal hidup di akhirat kelak; bukan untuk berfoya-foya atau bersenang-senang.
Ilmu dan Iman akan memudahkan orang untuk selalu Taqorrub ( mendekatkan diri) kepada Allah swt.
Hidup di dunia bagaikan ular berbisa yang lembut sentuhannya dan racunnya akan mematikan. Berhati-hatilah untuk hidup di dunia yang penuh pesona, rayuan dan godaan.
Orang Zuhud itu mempunyai tiga Syarat :
1.Sedikit sekali menggemari dunia, sederhana dalam menggunakan segala miliknya, menerima apa yang ada, juga tidak merisaukan segala sesuatu yang tidak ada, akan tetapi giat dalam bekerja, karena bekerja adalah mencari rizki, sedangkan mencari rizki, suatu kewajiban.
2.pujian dan celaan adalah hal yang sama, tidak bergembira bila mendapat pujian, juga tidak bersedih jika mendapat celaan atau hinaan.
3.mengutamakan ridho Allah swt dari pada ridho manusia atau merasa tenteram jiwanya bersama Allah swt dan merasa bahagia sebab dapat mentaati semua tuntutannya.
•Engkau tidak akan memperoleh hakikat Iman selama engkau mencela seseorang dengan sebuah aib yang ada pada dirimu sendiri. Perbaikilah aibmu, baru kemudian engkau perbaiki orang lain. Setiap kau perbaiki satu aibmu, maka akan tampak aib lain yang harus kau perbaiki. Akhirnya kau sibuk memperbaiki dirimu sendiri. Dan sesungguhnya hamba yang paling dicintai Allah swt adalah dia yang sibuk memperbaiki dirinya sendiri. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, tidak ada hari seperti hari kiamat, hati dimana aib terbuka dan mata menangis.
masya Allah syukran..selamat bertafakur semoga kita semua diampuni ALlah dan dimasukkan dalam Jannatul firdaus
BalasPadam